Political jihad

“Kita asyik dengan pertarungan militer, sukses menempa hati ikhlas, berhasil menciptakan cinta mati syahid. Tetapi, kita lalai memikirkan kekuasaan (politik). Kita tak sepenuh hati menggelutinya. Kita masih memandang bahwa politik adalah barang najis. Akhirnya, kita sukses mengubah arah angin; kemenangan dengan pengorbanan yang mahal bisa kita raih. Tetapi, menjelang babak akhir, saat kemenangan siap dipetik, musuh-musuh melepaskan tembakan ‘rahmat’ untuk menjinakkan kita.” (Tokoh Jihad Afghan-Arab)

Kalimat di atas dikutip syaikh Hazim Al-Madani dalam Hakadza Naral-Jihad (begini jihad yang kami pahami). Ia sering mendengar ungkapan itu sejak dulu kala. “Kalimat itu sangat populer di kalangan mujahidin Afghan, ada yang sepakat dan ada pula yang tidak,” demikian kenangnya. Kini, ia mulai menemukan relevansinya ketika banyak merenungkan perkembangan gerakan jihadis akhir-akhir ini. Berikut lanjutan refleksinya:

“Sayap siyasi yang aku maksud bukanlah politik kotor yang dipamerkan para penyembah dunia; politik yang mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan; politik yang menyamarkan kebenaran atau menguranginya. Tidak, sekali lagi tidak. Politik yang aku maksud adalah politik yang kita baca dari cara Nabi SAW dalam mengelola umat; baik dalam masalah sosial, dakwah, dan jihad di medan tempur. Kita mempunyai teladan yang baik dalam persoalan ini.”

Menurut syaikh, lalai dalam perundangan ini hanya akan menghantarkan generasi berganti generasi tanpa ujung. Karena begitulah perundangan Rasulullah. Bukankah ada hukum sebab akibat? Dan bukankah kita diperintahkan untuk ahdzul asbab? (menempuh prosedur kemenangan). Dan beliau menegaskan tentang ‘ujung’ dari perjuangan dalam kalimat berikut:

“…Masa depan kita bukanlah semata-mata cita-cita egoistis untuk mati syahid, bukan pula semata sukses melewati ujian dunia. Masa depan kita adalah masa depan yang akan kita wariskan kepada generasi penerus. Sebuah kekuasaan di bawah naungan Al-Qur’an dan bukan kekuasaan konstitusi manusia. Karenanya, kita wajib mengorbankan segenap jiwa dan raga untuk menggapainya.”

Tulisan beliau, di samping sebagai pengingat atas kealpaan kelompok pergerakan, juga semacam lecutan untuk ‘melek’ politik (siyasy). Meski sekali lagi politik dimaksud bukanlah politik kotor. Bukan politik kalah menang. Politik di sini lebih ke “tata kelola” atau semacam “political”. Menurutnya, kehidupan memiliki dua sayap: pengelolaan secara internal (political) dan pemeliharaan dari gangguan eksternal (militer). Dan di antara ahdzul asabab adalah apabila kita menggunakan kedua sayap itu sekaligus tanpa meninggalkan salah satu dari keduanya. Adalah sebuah realitas bahwa gerakan-gerakan jihad di dunia lebih maju di ranah “militer” dan belum di ranah siyasy.

Meski demikian, bahan baku dari perjuangan ini adalah militer. Beliau menulis: “Pertarungan politis ini mutlak membutuhkan kekuatan (militer). Sebab, dalam keyakinan kami tak ada bahan baku yang pas untuk membangun kejayaan umat Islam kecuali militer. Tak bisa diganti yang lain. Mercusuar politik di gedung parlemen—candu sosial—yang dengannya umat Islam mabuk sama sekali bukan jalan kami. Perubahan sama sekali tak berhubungan dengannya. Inti dari politik ala parlemen adalah sikap larut, terwarnai, dan kompromi dengan kebatilan. Rabb kita tak merestui jalan seperti ini, tidak menerimanya sebagai amal saleh, tidak pula mengiringinya. Justru, Rabb kita akan membiarkannya hingga selangkah demi selangkah para pelakunya akan masuk dalam lembah kebingungan dan kesesatan. Kebingungan yang ia tak mampu keluar darinya.”

Refleksi-refleksi di atas, selaras dengan apa yang pernah ditulis oleh Abu Muhammad Al-Maqdisy dalam Waqafat Ma’a Tsamratil-Jihad. Beliau juga prihatin atas ketidaksiapan kelompok jihadis memimpin negeri. Beliau sangat sedih saat mendengar jawaban panglima mujahidin terkenal dalam sebuah jumpa pers ketika ditanya, “Apakah ia akan mengambil alih pemerintahan saat negerinya dibebaskan?” Dan jawabnya, “Tidak.” Sang panglima berargumen bahwa mereka adalah mujahid. Hidup mereka didedikasikan untuk memerangi musuh Allah di mana saja berada. Adapun kekuasaan politik, ia mengaku bukan ahlinya. Dan argumen itu, menurut Maqdisy adalah cacat; baik secara syar’i maupun aqly. Bukankah mereka selama ini kelompok pembebas negeri muslim? Bagaimana mungkin saat kemerdekaan bisa diraih, mereka membiarkan kelompok fajir tampil memimpin?

Dan itulah jihad tamkien dalam istilah beliau. Jihad yang bertujuan membebaskan sebuah wilayah agar umat Islam bebas menjalankan syariatnya. Beliau membedakan dengan jihad nikayah yang ditujukan untuk memukul musuh yang menindas umat Islam di manapun dan kapan pun. Kedua-duanya tentu adalah amal saleh, tak ada maksud membeda-bedakan dalam dua ketegori ini. Dan untuk mewujudkan tamkien, syaikh Maqdisy mensyaratkan bahwa gerakan Islam perlu memiliki visi jauh ke depan juga kemampuan dan pengalaman untuk menapakinya. Mereka haruslah himpunan dari ulama rabbani, para da’i, dan mujahid yang shidiq. Jadi bukan sekadar semangat.

Saatnya kelompok pergerakan memikirkan hal ini. Bahwa jihad adalah seumpama war (perang) dan bukan sekadar battle (tempur). “War” tentu medannya menjadi sangat luas dan komprehensif. Upaya-upaya untuk mengelola ragam kekuatan, ragam potensi, menjadi tuntutan yang tak bisa dihindarkan. Semua disinergikan dalam satu tujuan iqamatud-dien (menegakkan agama). Sebagai pungkasan, Syaikh Hazim menegaskan bahwa sifat pertarungan adalah lintas generasi dan bukan satu generasi. Semangat untuk memetik buah sebelum matang sama dengan gagal memanen plus tak ada yang bisa diwariskan.

Peristiwa Menakjubkan dalam Hidup Umar bin Abdul Aziz

Lembaran hidup khalifah yang ahli ibadah, zuhud dan khalifah rasyidin yang kelima ini lebih harum dari aroma misk dan lebih asri dari taman bunga yang indah. Kisah hidup mengagumkan laksana taman  yang harum semerbak, di mana pun Anda singgah di dalamnya yang ada hanyalah suasana yang sejuk di hati, bunga-bunga yang elok dipandang mata dan buah-buahan yang lezat rasanya.

Meski kami tak sanggung memaparkan seluruh perjalanan hidup beliau yang tercatat dalam sejarah, namun tidak menghalangi kami untuk memetik setangkai bunga di dalam tamannya, atau mengambil sebagian cahayanya sebagai lentera. Karena “mala yudraku kulluhu laa yutraku ba’dhuhu”, apa yang tidak bisa diambil seluruhnya janganlah ditinggalkan sebagian yang dapat diambil.

Saya mengajak Anda untuk berbagi cerita tentang Umar bin Abdul Aziz dalam tiga peristiwa. Adapun peristiwa yang lain akan saya lanjutkan pada kitab selanjutnya jika Allah memberi kemudahan, insyaAllah.

Kisah pertama yang mengesankan diriwayatkan oleh Salamah bin Dinar, seorang alim di Madinah, qadhi dan syaikh penduduk Madinah. Beliau menuturkan kisahnya, suatu ketika aku menemui khalifah muslimin Umar bin Abdul Aziz tatkala beliau berada di Khunashirah, tempat pemerahan susu. Sudah lama saya tidak berjumpa dengan beliau. Saya mendapatkan beliau berada di depan pintu. Pertama kali memandang, saya sudah tidak mengenali beliau lagi lantaran banyaknya perubahan fisik pada diri beliau dibandingkan dengan tatkala betemu dengan saya di Madinah. Saat di mana beliau menjadi gubernur di sana. Beliau menyambut kedatanganku dan berkata:

Umar, “Mendekatlah kepadaku wahai Abu Hazim!”

Aku, (Akupun mendekat), “Bukankah Anda amirul mukminin Umar bin Abdul Aziz?”

Umar, “Benar!”

Aku, “Apa yang menyebabkan Anda berubah? Bukankah wajah dahulu tampan? Kulit Anda halus? Hidup serba kecukupan?”

Umar, “Begitulah, aku memang telah berubah!”

Aku, “Lantas apa yang  menyebabkan Anda berubah padahal Anda telah menguasai emas dan perak dan Anda telah diangkat menjadi amirul mukminin?”

Umar, “Memangnya apa yang berubah pada diriku wahai Abu Hazim?”

Aku, “Tubuh begitu kurus dankering, kulit Anda yang menjadi kasar dan wajahmu yang menjadi pucat, bening kedua matamu yang telah redup.”

Tiba-tiba saja beliau menangis dan berkata:

Umar, “Bagaimana halnya jika engkau melihatku setelah tiga hari aku di dalam kubur, mungkin kedua mataku telah melorot di pipiku…perutku telah terburai isinya…ulat-ulat tanah menggrogoti sekujur badanku dengan lahapnya. Sungguh jika engkau  melihatku ketika itu wahai Abu Hazim, tentulah lebih tak mengenaliku lagi dari hari ini. Ingatkah Anda tentang suatu hadits yang pernah Anda bacakan kepadaku sewaktu di Madinah wahai Abu Hazim?”

Aku, “Saya telah menyampaikan banyak hadits wahai amirul mukminin, lantas hadits manakah  yang Anda maksud?”

Umar, “Yakni hadits yang diriwayatka oleh Abu Hurairah.”

Aku, “Benar, aku masih mengingatnya wahai amirul mukminin.”

Umar, “Ulangilah hadits itu untukku, karena saya ingin mendengarnya dari Anda!”

Aku, “Saya telah mendengar Abu Hurairah berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya di hadapan kalian terhampar rintangan yang terjal, sangat berbahaya, tidak ada yang mampu melewatinya dengan selamat melainkan orang  yang kuat’.”

Lalu menangislah Umar dengan tangisan yang mengarukan, saya khawatir jika tangisan itu memecahkan hatinya. Kemudian beliau mengusap air matanya dan menoleh kepadaku seraya berkata, “Apakah Anda sudi menegurkan wahai Abu Hazim bila aku berleha-leha mendaki rintangan yang terjal tersebut sehingga aku berhasil menempuhnya? Karena aku khawatir jika tidak mampu menempuhnya.”

Kisah kedua dalam kehidupan Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai khalifah beliau menulis surat untuk Sulaiman bin Abi As-Sari, gubernur beliau di Shugdi yang isinya, “Buatlah pondok-pondok di negerimu untuk menjamu kaum muslimin. Jika salah seorang diantara mereka lewat, maka jamulah ia sehari semalam, perbaguslah keadaannya dan rawatlah kendaraannya. Jika dia mengeluhkan kesusahan, maka perintahkan pegawaimu untuk menjamunya selama dua hari dan bantulah ia keluar dari kesusahannya. Jika ia tersesat jalan, tidak ada penolong baginya dan tidak ada kendaraan  yang bisa ditunggangi, maka berikanlah kepadanya sesuatu yang menjadi kebutuhannya hingga ia bisa pulang ke tempat asalnya.”

Gubernur Sulaiman segera melaknsanakan titah amirul mukminin. Dia membangun pondok-pondok sebagaimana yang diperintahkan amirul mukminin untuk disediakan bagi kaum muslimin. Lalu berita tersebut tersebar di segala penjuru. Orang-orang di belahan bumi Islam di Barat dan di Timur ramai membicarakannya dan menyebut-nyebut keadilan dan ketakwaan khalifah.

Hingga sampai pula kabar itu kepada penduduk Samarkand. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka mendatangi gubernur Sulaiman bin As-Sari dan berkata, “Sesungguhnya pendahulu Anda yang bernama Qutaibah bin Muslim Al-Bahili telah merampas negeri kami tanpa mendakwahi kami terlebih dahulu. Dia tidak sebagaimana yang kalian lakukan –wahai kaum muslimin-  yakni menawarkan pilihan sebelum memerangi. Yang kami tahu, kalian menyeru musuh-musuh agar mau masuk Islam terlebih dahulu. Jika mereka menolak, kalian menyuruh mereka untuk membayar jizyah, jika mereka menolaknya baru kalian memberikan ultimatum perang.

Sekarang, kami melihat keadilan khalifah Anda dan ketakwaannya. Sehingga kami berhasrat untuk mengadukan perlakuan pasukan kalian kepada kami. Dan kami meminta tolong kepada kalian atas apa yang telah dilakukan salah seorang panglima perang kalian terhadap kami. Maka ijinkanlah wahai amir agar salah satu di antara kami melaporkan hal itu kepada khalifah Anda untuk mengadukan kezhalimah yang telah kami rasakan. Jika kami memang memiliki hak untuk itu maka berikanlah untuk kami, namun jika tidak, kami akan pulang kembali ke asal kami.”

Gubernur Sulaiman mengijinkan salah satu di antara mereka menjadi duta untuk menemui khalifah di Damaskus. Ketika utusan tersebut sampai di rumah khalifah dan mengadukan persoalan mereka kepada khalifah muslimin Umar bin Abdul Aziz, maka khalifah menulis surat untuk gubernur Sulaiman bin As-Sari yang antara lain berisi:

“Amma ba’du..Jika surat saya ini tela sampai kepada Anda, maka tunjuklah seorang qadhi untuk penduduk Samarkand yang akan mempelajari aduan mereka. Jika qadhi itu telah memutuskan bahwa kebenaran di pihak mereka, maka perintahkanlah kepada seluruh pasukan kaum muslimin untuk meninggalkan kota mereka. Ajaklah kaum muslimin yang telah tinggal bersama mereka untuk segera kembali ke negeri mereka. Lalu pulihkanlah situasi seperti semula sebagaimana tatkala kita belum memasukinya. Yakni sebelum Qutaibah bin Muslim Al-Bahili masuk ke negeri mereka.”

Sampailah utusan itu kepada Sulaiman lalu dia serahkan surat sarat dari amirul mukminin kepada beliau. Gubernur segera menunjuk seorang qadhi yang terkemuka yang bernama Jumai’ bin Hadhir An-Naaji. Beliau segera mempelajari aduan mereka, beliau meminta agar mereka menceritakan hal ihwal mereka. Juga mendengar kesaksian dari beberapa saksi dari pasukan muslim dan pemuka penduduk Samarkand, maka sang qadhi membenarkan tuduhan penduduk Samarkand dan pengadilan memenangkan pihak mereka.

Sejurus kemudian, gubernur memerintahkan kepada seluruh pasukan kaum muslimin untuk meninggalkan kota Samarkand dan kembali ke markas-markas mereka. Namun tetap bersiap siaga berjihad pada kesempatan yang lain. Mungkin akan kembali memasuki  negeri mereka dengan damai, atau akan mengalahkan mereka dengan peperangan, atau bisa jadi pula bukan takdirnya untuk menaklukkan mereka.

Tatkala para pembesar mendengar keputusan sang qadhi yang memenangkan urusan mereka, masing-masing saling berbisik satu sama lain, “Celaka kalian, kalian telah hidup berdampingan dengan kaum muslimin dan tinggal bersama mereka, sedangkan kalian  mengetahui kepribadian, keadilan dan kejujuran mereka sebagaimana yang kalian lihat, mintalah agar mereka tetap tinggal bersama kita, bergaullah kepada mereka dengan baik, dan berbahagialah kalian tinggal bersama mereka.”

Tinggallah peristiwa yang ketiga yang dialami oleh Umar bin Abdul Aziz. Kisah ini dikisahkan oleh Ibnu Abdil Hakam kepada kita di dalam kitabnya yang berharga “Siirah Umar bin Abdul Aziz” (perjalanan hidup Umar bin Abdul Aziz). Beliau berkata:

“Menjelas wafatnya Umar, masuklah Maslamah bin Abdul Malik dan berkata, ‘Wahai amirul mukminin sesungguhnya Anda melarang anak-anak Anda mendapatkan harta yang ada ini. Maka alangkah baiknya jika Anda mewasiatkan kepadaku atau orang yang Anda percaya di antara keluarga Anda.’ Ketika dia telah selesai berbicara, Umar berkata, “Tolong dudukkanlah saya!” maka mereka pun mendudukkan beliau, lalu beliau berkata, “Sungguh aku  mendengar apa yang Anda katakan wahai Maslamah, adapun perkataanmu  bahwa saya menghalangi anak-anak untuk mendapat bagian harta, maka sebenarnya demi Allah aku tidak menghalangi sesuatu yang menjadi hak mereka. Namun saya tidak berani memberikan harta yang memang bukan  hak mereka. Adapun yang kau katakan, “alangkah baiknya jika Anda mewasiatkan kepadaku atau orang yang Anda percaya di antara keluarga Anda (untuk menanggung) anak-anak Anda”, maka sesungguhnya wasiatku untuk anak-anakku hanyalah Allah yang telah menurunkan Al-Kitab dengan benar, Dia-lah yang melindungi orang-orang shaleh. Ketahuilah wahai Maslamah! Bahwa anak-anakku hanyalah satu diantara dua kemungkinan, apakah dia seorang yang shalih dan bertakwa sehingga Allah akan mencukupi mereka dengan karunia-Nya dan Dia menjadikan jalan keluar bagi kesulitan mereka. Ataukah dia anak durhaka yang berkubang dengan maksiat, sedangkan sekali-kali saya tidak mau menjadi orang yang membantu mereka dengan  harta untuk bermaksiat kepada Allah.” Setelah itu beliau berkata, “Panggillah anak-anakku kemari!”

Maka dipanggillah anak-anak amirul mukminin yang berjumlah belasan anak. Begitu melihat mereka meneteslah air mata beliau seraya berkata, “Aku tinggalkan mereka dalam keadaan miskin tak memiliki apa-apa.” Beliau menangis tanpa bersuara kemudian menoleh ke arah mereka dan berkata, “Wahai anak-anakku, aku telah meninggalkan kepada kalian kebaikan yang banyak. Sesungguhnya ketika kalian melewati seorang muslim atau ahli dzimmah mereka melihat bahwa kalian memiliki hak atas mereka. Wahai anak-anakku, sesungguhnya di hadapan kalian terpampang dua pilihan. Apakah kalian hidup berkecukupan namun ayahmu masuk neraka, ataukah kalian dalam keadaan fakir namun ayahmu masuk surga. Saya percaya bila kalian lebih memilih jika ayah kalian selamat dari neraka daripada kalian hidup kaya raya.”

Beliau memperhatikan mereka dengan pandangan kasih sayang seraya berkata, “Berdirilah kalian, semoga Allah menjaga kalian, berdirilah kalian, semoga Allah melimpahkan rezeki kepada kalian…” Lalu Maslamah menoleh kepada beliau dan berkata:

Maslamah, “Saya memiliki sesuatu yang lebih baik dari itu wahai amirul mukminin!”

Umar, “Apakah itu wahai Maslamah?”

Maslamah, “Saya memiliki 300.000 dinar…saya ingin menghadiahkan kepada Anda lalu bagilah untuk mereka, atau sedekahkanlah jika Anda menghendaki.”

Umar, “Apakah engkau ingin yang lebih baik lagi dari usulmu itu wahai Maslamah?”

Maslamah, “Apakah itu wahai amirul mukminin?”

Umar, “Engkau kembalikan dari siapa barang itu diambil, karena kamu tidak memiliki atas barang tersebut.”

Maka meneteslan air mata Maslamah seraya berkata,

Maslamah, “Semoga Allah merahmati Anda wahai amirul mukminin tatkala hidup ataupun sesudah meninggal… sungguh Anda melunakkan hati yang keras di antara kami, mengingatkan yang lupa di antara kami, Anda akan senantiasa menjadi peringatan bagi kami.”

Sejak peristiwa itu, orang-orang mengikuti berita tentang anak-anak Umar sepeninggal beliau. Maka mereka melihat tak seorang pun di antara mereka yang hidup miskin dan meminta-minta. Sungguh benar firman Allah Ta’ala:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan  perkataan yang benar.”

Diadaptasi dari Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya, Shuwaru min Hayati at-Tabi’in, atau Mereka Adalah Para Tabi’in, terj. Abu Umar Abdillah

Taliban: Satu Helikopter AS Berhasil Ditembak Jatuh, 17 Tentara AS Tewas

Pejuang Taliban mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah helikopter milik pasukan militer pimpinan Amerika di Afghanistan timur provinsi Logar.
Taliban mengatakan sedikitnya 17 tentara Amerika tewas setelah helikopter mereka ditembak jatuh di wilayah bermasalah tersebut.
Sementara itu, aliansi militer NATO menolak klaim itu, tetapi menegaskan bahwa helikopter melakukan pendaratan darurat di daerah tersebut.
Taliban telah mengklaim bahwa mereka telah berhasil menembak jatuh beberapa pesawat dan helikopter NATO di berbagai bagian Afghanistan selama beberapa bulan terakhir.
Pada tanggal 12 Oktober, sebuah pesawat kargo membawa perbekalan untuk pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan jatuh ke pegunungan dekat Kabul, menyebabkan semua sembilan anggota kru di pesawat itu tewas.
Sembilan tentara AS juga tewas dalam kecelakaan helikopter pada bulan September.
Insiden mematikan itu datang pada saat Taliban diyakini telah membuat terobosan penting di berbagai bagian Afghanistan.
Dalam insiden terpisah, dua tentara asing tewas di Afghanistan selatan.
NATO mengatakan, tentara tewas dalam serangan Taliban tetapi tidak mengungkapkan kebangsaan tentara yang tewas.
Militer Amerika membuat sebagian besar pasukan asing yang ditempatkan di bagian timur dan selatan Afghanistan.

Kaum Muslimin di Somalia Ratakan Kuburan yang Tidak Sesuai dengan Syari'at Islam

Kaum muslimin di Kota Kismoyo di Selatan Somalia melakukan gotong royong untuk meratakan kuburan yang dianggap menyelisihi syari'at Islam. Kuburan itu diratakan hingga tingginya sama dengan tanah dan tidak lagi menyelisihi syari'at Islam. Mayoritas kuburan yang diratakan itu adalah miliknya kaum Syi'ah Itsna 'Asyariyah. Kuburan mereka diratakan karena diatas kuburannya dibangun bangunan yang hal itu dianggap menyelisihi syari'at Islam dalam pembangunannya. Sedikitnya ada 94 kuburan milik mereka yang diratakan.

"Kebanyakan kuburan yang kami ratakan adalah miliknya kaum Syi'ah, karena kuburan mereka dibangun dengan cara-cara yang menyelisihi syari'at Islam," kata Syaikh Sa'id Abdullah sebagaimana dikutip oleh situs Aljazeera.

Diratakannya kuburan mereka, Selain karena menyelisihi syari'at Islam tapi juga karena dijadikan sebagai tempat meminta barokah dan banyak diantara mereka yang meletakkan air beberapa malam di kubur itu lalu mereka mengambilnya untuk dijadikan sebagai obat.

Selain meratakan kuburan yang di atasnya dibangun bangunan, kaum muslimin di kota itu juga memindahkan kuburan yang berada di dalam masjid bila kuburan itu ada setelah dibangunnya masjid. Tapi, bila kuburan itu dibangun terlebih dahulu daripada masjidnya, maka masjidnya yang mereka ratakan karena yang demikian itulah yang sesuai dengan tuntunan syari'at Islam.

"Kami juga mengeluarkan kuburan yang dibangun di dalam masjid, dan kami juga menghancurkan masjid yang dibangun di atas kuburan karena hal itu menyelisihi syari'at Islam," katanya.

Perataan kubur dan memindahkan kuburan yang ada di dalam masjid itu untuk mencegah terjadinya perbuatan syirik yang dilakukan oleh masyarakat awam, karena pada hakekatnya orang yang telah mati tidak dapat memberi manfaat ataupun sebaliknya

Survei: Warga Jerman Lebih Merasa Islam Sebagai Ancaman

Berdasarkan survei yang dipublikasikan oleh sebuah media di Jerman, 40% warga Jerman merasa terancam dengan adanya agama Islam. Persentase itu lebih besar daripada di Prancis, Belanda, Denmark dan Portugal.

Menurut universitas Detlev Pollack selaku penanggung jawab survei tersebut, "Pemahaman yang kaku dan tidak memiliki rasa toleransi terhadap agama asing di Jerman lebih besar daripada yang ada di Belanda, Prancis dan Denmark." Sebagaimana dikutip oleh islammemo.cc.

"Mayoritas warga Jerman tidak mau melihat sisi positif dalam ajaran Islam," tambahnya.

Dari hasil survei yang diikuti oleh 1000 orang yang tinggal di Jerman, Prancis, Denmark, Belanda dan Portugal, hanya 28,4% dari warga Jerman Barat dan 19,5% dari warga Jerman Timur yang menganggap bahwa pendirian menara masjid merupakan haknya umat Islam.

Adapun di negara lain jumlah persantase masyarakat yang merasa tidak terancam dengan Islam masih cukup tinggi, 55,4% warga Denmark, 65,6% warga Prancis, 67,1% warga Belanda dan 73,5.

Sementara itu, 72,6% warga Jerman Barat dan 70,5% dari warga Jerman Timur masih menghubungkan Islam dengan kekerasan. Sementara di negara lain yang juga menghubungkan antara Islam dengan kekeransan mencapai 69,2% warga Denmark, 40,9% warga Prancis, 73,7% warga Belanda dan 54,3% warga Portugal.

Tentara Amerika Berada di Balik Bocornya Dokumen Rahasia Amerika Oleh Wikileaks

Beberapa sumber media Amerika mengungkapkan, bahwa seorang tentara amerika yang dikenal memiliki hubungan sesama jenis berada di balik bocornya data-data rahasia AS oleh Wikileaks. Data-data itu ia peroleh dari menteri luar negeri AS yang kemudian dibongkar oleh situs Wikileaks, di dalamnya juga terdapat dokumen-dokumen rahasia milik beberapa negara lainnya.

Melalui tentara Amerika itu, situs Wikileaks mengaku mendapatkan 250 ribu dokumen rahasia. Belakangan, tentara itu diketahui lahir di Oklahama dan berumur 22 tahun. Sebagaimana dikutip oleh BBC.

Lelaki Amerika ini bergabung dengan militer Amerika sejak 2007 lalu. Ia diketahui sangat menentang beberapa undang-undang Amerika. Ia juga meminta temannya di tentara untuk tidak memberitakan seputar hubungan sesama jenisnya, jika tidak maka ia akan memecatnya.

Menurut BBC, selain tentara Amerika yang berada di balik bocornya dokumen rahasia milik Amerika dan negara-negara lain oleh Wikileaks, pembocoran dokumen rahasia itu juga dibantu oleh Adrian Lamo. Adrian Lamo ikut membantu menyiapkan dokumen-dokumen rahasia itu sebelum diserahkan kepada pendiri situs Wikilieaks, Julian Asanj

Nicolas Sarkozy Menentang Masuknya70 Juta Muslim Turki ke Eropa

Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, bersikukuh menentang masuknya Turki dalam keanggotaan Uni Eropa (UE). Alasan agama menjadi penyebabnya. Dia tak mau 70 juta warga Turki yang beragama Islam masuk menjadi bagian dari Uni Eropa.

Itulah bunyi dokumen diplomasi yang diungkap situs Wikileaks. Dokumen itu dikirim Kedubes AS di Paris pada pertengahan 2007. Pada Juni 2007, Sarkozy menggelar pertemuan dengan Presiden AS saat itu, George W Bush. Kala itu, AS ingin mengubah pendirian Sarkozy agar mau menerima masuk menjadi bagian dari UE.

Namun Sarkozy menolak permintaan itu dengan alasan penolakan tersebut sudah menjadi kebijakan luar negerinya. Apapun konsekuensinya, dia tetap akan menjegal Turki. Dia ingin Turki tetap berada di luar UE. ''Dia menolak membawa 70 juta Muslim (Turki) ke Eropa.''

Menurut dokumen rahasia itu, AS berusaha membujuk Sarkozy untuk membuka pintu negosiasi untuk memproses keanggotaan Turki di UE.

Majelis Mujahidin Ungkap Seribu Kekeliruan Terjemah Al-Quran Versi Depag

Dalam temuan Majelis Mujahidin (MM) terhadap Tarjamah Al Qur’an Depag yang disusun oleh tim penerjemah bentukan Depag tahun 1965 di masa Menteri Agama Saifuddin Zuhri dan mulai diterbitkan secara massal pada tahun 1969, terdapat banyak kesalahan yang tidak boleh dibiarkan, MM bahkan menemui ada seribu kesalahan terjemah Al Qur’an Depag yang selama ini menggunakan tarjamah harfiah, bukan tafsiriah.

MM berpendapat, ada beberapa parameter untuk menilai kesalahan terjemah Al Qur’an versi Depag, yakni menyalahi aqidah Salaf, menyalahi kaidah logika, menyalahi struktur bahasa Arab, maksud ayat menjadi tidak jelas, maksud ayat menjadi keliru, MM juga menyampaikan temuannya atas perbedaan tarjamah Tafsiriah dan Harfiah Depag/Kemenag di bidang aqidah dan ekonomi. Penjabaran itu disusun dalam sebuah makalah, dan telah disampaikan langsung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Selasa (30/11), Amir Majelis Mujahidin Ustadz Muhammad Thalib didampingi para pengurus MM lainnya, antara lain: Ustadz Abu Jibril, Ustadz Irfan S Awwas, Ustadz Muhammad Shobbarin Syakur dan sebagainya, telah beraudiensi dengan Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin dan pengurus MUI lainnya. KH. Ma’ruf Amin menyatakan, MUI merespon temuan MM, dan berjanji akan mempelajarinya dan siap menjadi mediator untuk menyampaikan persoalan ini ke Kementerian Agama. Namun, dibutuhkan waktu yang tak sedikit untuk membahas kesalahan terjamah Al Qur’an versi Depag ini.

Mengacu pada pendapat Dr. Adz Dzahabi dan Syeikh Ali Ash Shabuni, bahwa penerjemahan Al Qur’an secara harfiah, hukumnya haram alias tidak boleh dilakukan.

Sebagaimana dinyatakan oleh Dewan Fatwa Kerajaan Arab Saudi pada 19 Jumadil ‘Ula 1426 H atau 26 Juni 2005 dan Keputusan dari Fakultas Tarbiyah Universitas King Saud, Saudi Arabia yang dihimpun oleh Sulthan bin ‘Abdullah Al Hamdan, bahwa Tarjamah harfiah Al Qur’an hukumnya haram. Dalam fatwa tersebut juga ditegaskan, bahwa tarjamah Al Qur’an yang dibenarkan adalah tarjamah tafsiriah,

Ada perbedaan antara tafsir dan tarjamah tafsiriah. Adapun tafsir menjelaskan Al Qur’an yang berbahasa Arab juga. Dalam menafsirkan Al Qur’an perlu memperhatikan kaídah-kaidah yang berlaku, yang dikenal dengan istilah “tafsir bil ma’tsur sebagaimana dikemukakan oleh Abu Hayyan dalam tafsir Al Bahru Al Muhith,

Sedangkan tarjamah tafsiriah adalah menerjemahkan makna ayat-ayat Al Qur’an dalam bahasa lain dengan menggunakan pola-pola bahasa terjemahan dengan memperhatikan semua caída menafsirkan Al Qur’an dan memperhatikan perbedaan pola kalimat bahasa Arab dengan bahasa terjemahannya.

Majelis Mujahidin telah menggunakan 16 rujukan dalam menyusun tafsiriah Al Qur’an ini lepada kitab-kitab tafsir salaf, diantaranya: Tafsir Thabari, Tafsir Bahrul ‘Ulum oleh Imam Samarqandi, Tafsir Ad Durrul Manssur oleh Imam Suyuthi, Tafsir Al Kasysyaf oleh Ats Tsa’labi, Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim oleh Ibnu Katsir, Tafsir Ma’alimut Tanzil oleh Al Baghawi, Tafsir Al Muharraq Al Wajiz oleh Ibnu ‘Athiyyah, Tafsir Al Jawaahirul Hissaanu oleh Ats Tsa’labi, Tafsir Al Muntakhab oleh Kementerian Waqaf Mesir, Tafsir Al Misbah Al Munir oleh Tim Ulama India, At Tafsir Al Wajiz oleh Dr. Wahbah Zuhaili dan sebagainya.

Amir Majelis Mujahidin (MM) Ustadz Muhammad Thalib juga menjelaskan beberapa karakter dan misi Al Qur’an. Karakter Al Qur’an itu meliputi: makna setiap ayat jelas, penjelasannya rinci, makna ayat tegas dan mudah dipahami, pilihan kata-katanya sederhana, penyampaiannya ringkas dengan perumpamaan yang semourna, isinya mudah diterima akal, kandungan auatnya mencerahkan akal dan hati, penyajian satu masalah dengan pola kalimat berbeda-beda untuk memantapkan makna dan pemahaman.

Sedangkan misi Al Qur’an antara lain: menjadi petunjuk ke jalan yang benar, membedakan yang hak dari yang batil, memberikan rahmat dan barakah (menjadikan manusia dermawan, kasih sayang, tolong menolong dsb), menjelaskan hal-hal ghaib dengan tegas, menegaskan keesaan Alloh dan membatalkan syirik, membuka cakrawala pengetahuan, Nah, dengan karakter dan misi ini, Al Qur’an selalu menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana, jelas, tegas, menyeluruh, dan mudah dipahami.

Banyak Kesalahan

Berikut beberapa tarjamah harfiah yang dinilai keliru oleh Majelis Mujahidin:

Al-Qur'an surat Bani Israil ayat 29: “Dan janganlah kamu jadikan tangamu terbelenggu pada lehermu, dan janganlah kamu teralu mengulurkannya karena itu kamu menjafi tercela dan menyesal.”

Dari terjemah harfiah tersebut, timbul pertanyaan: Adakah orang yang berakal mau membelenggu tangannya sendiri ke lehernya atau mengulurkan kedua tangannya terus menerus? Tentu Tidak ada! Lalu dari kalimat tarjamah harfiah ayat itu, apa yang dapat dipahami oleh pembaca? Apa arti larangan Allah pada ayat tersebut, padahal orang yang berakal tidak akan melakukan perbuatan semacam itu?

Jika ayat itu diterjemahkan secara tafsiriah, maka kalimahnya berbunyi:

“Dan janganlah kamu berlaku kikir, tetapi jangan pula kamu berlaku boros, karena kelak kamu akan menjadi hina dan menyesal atas sikapmu yang berlebihan.”

Dengan terjemah tafsiriah demikian, pembaca dengan mudah dapat memahami ayat tersebut. Ayat di atas melarang manusia berlaku kikir ataupun boros.

Terjamahan Al Quran Versi Depag yang salah di bidang aqidah terdapat pada: QS Al Fatihah (1, 6, 7); QS. Al Baqarah (7, 200, 204); QS An-Nisa (159).

Sedangkan Terjamahan Al Quran Versi Depag yang salah di bidang ekonomi, diantaranya: (QS. 2:261, 265, 278, 279); (QS. 4:5, 6, 24); (QS. 9:34, 60, 81, 103), (QS 11:87); (QS 12:47); (QS. 30:39); (QS 48:11); (QS. 51:19), (QS. 70:24).

Perlu digarisbawahi bagi umat Islam, bahwa kekeliruan terjemahan Al-Qur'an ini sama sekali tidak mengurangi keaslian Al-Qur'an. Terjemahan bisa salah, karena dirumuskan oleh manusia, tapi nas Al-Qur'an yang asli dalam bahasa Arab tidak akan bisa salah satu titik pun.

kelainan dan obat pada sistem otot

Nama:Renni
Isi:Kelainan pada kaki kram
A.KRAM
Penyakit kram itu disebabkan oleh kejang otot. Otot tiba-tiba berkontraksi sangat kuat sehingga sakit. Kram bisa terjadi saat cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu berat. Kram bisa juga merupakan gejala ketidakseimbangan air dan ion di dalam tubuh
Mengingat sifatnya yang dating tiba-tiba dan tidak disertai tanda sebelumya, tindakanpreventif pun diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan hal tersebut terjadi. Berikut adlah beberapa hal tersebut diantaranya:
1. Mandi atau berendam dengan air hangat setelah beraktivitas seharian setiap kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.
2. Lakukanpereganag sebelum tidur, namun hindari penegangan/meluruskan ujung jari kaki saat peregangan maupun tidur dan usahakan agar kaki-kaki anda tetap hangat selama tidur.
3. Hindari melakukan olah raga atau aktivitas berat secara tiba-tiba. Oleh karena itu, lakukan pernafasan secara benar sebelum berolah raga atau melakukan aktivitas fisik dan melakukan dan lakukan pendinginan setelah selesai. Hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi otot untuk menyesuaikan diri sehingga tidak menimbulkan kram. Akan lebih baik jika pemanasan ini dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur, dengan melakukan senam kecil.
4. Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah melakukan satu kegiatan terus menerus dalam beberapa lama. Misalnya setelah duduk terus menerus di depan computer selama 2 jam, berada di dalam pesawat atau kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak jauh.
Pada umumnya penyebab kram tidak diketahui (idiopatik). Sementara ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Penyebab:
Pada beberapa kasus, kram mungkin terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:

* Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
* Dehidrasi
* Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya, kadar kalsium atau potasium terlalu rendah)
* Kehamilan, terutama pada trimester akhir
* Kelenjar tiroid yang kurang aktif
* Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
* Gangguan saraf
* Sirosis hati

Pada kondisi di atas, kram hanyalah satu dari beberapa gejala lainnya. Bila tidak ada gejala lain, kemungkinan besar kram bersifat idiopatik dan bukan karena kondisi di atas.
Sumber:http://gurumuda.com/bse/gangguan-dan-kelainan-pada-sistem-gerak
Sumber Tambahan:http://gurumuda.com/bse/tag/gangguan-dan-kelainan-pada-sistem-otot



.

INDAHNYA HIDUP BERSAMA AL-QUR'AN

Alquran adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Alquran sebagai panduan hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan. Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Lalu, bagaimana cara mendapatkannya?

Alquran adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Alquran sebagai panduan hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan (QS Al-Anbiyaa [21]: 10). Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya (QS Thahaa [20]: 124).



Karena itu, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Alquran adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari.



Ada empat keuntungan yang akan kita peroleh bila berinteraksi dengan Alquran.

Pertama, melahirkan jiwa yang sabar. Banyak kisah tentang cobaan berat yang menimpa para pejuang Islam. Mereka diintimidasi, disiksa, dipenjarakan, bahkan dibunuh. Namun kebersamaannya dengan Alquran membuat mereka menjadi orang-orang yang sangat tabah. Nadimah Khatul, seorang mujahidah Afghanistan, contohnya. Beliau dipenjarakan oleh kaum komunis selama enam tahun. Dan ia mengatakan, "Kami mengalami berbagai siksaan berat. Namun membaca dan mengkaji Alquran membantu kami bersabar dan bertahan menghadapinya".

Kedua, melembutkan hati. Seorang ulama mengatakan, "Sesungguhnya hati itu mengkristal sebagaimana mengkristalnya besi, maka lembutkanlah ia dengan Alquran".

Ketiga, mengokohkan hati. Difirmankan, Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu (QS Hud [11]: 120).

Keempat, sebagai nasihat dan obat tatkala hati sedih dan gundah. Allah SWT berfirman, Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yang ada di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS Yunus [10]: 57).

Cara berinteraksi dengan Alquran
Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Langkah pertama adalah membacanya (tilawah). "Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab mereka senantiasa membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan (haqqut tilawah), mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya..." (QS Al-Baqarah [2]: 121).

Haqqut tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu mentartikannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

Dikisahkan, Imam Rafi'i bin Mahran pernah menderita penyakit akalah, yaitu sejenis tumor tulang pada bagian lutut. Satu-satunya cara untuk menghilangkan penyakit tersebut adalah dengan mengamputasi kaki. Waktu itu dokter menawarkan khamr untuk meredam rasa sakit tatkala proses amputasi dilakukan. Tapi Imam Rafi'i menolak dan ia mengatakan, "Aku punya obat yang lebih mujarab dari apa yang engkau tawarkan kepadaku. Datangkan saja kepada saya seorang qari."

Selanjutnya ia berkata, "Dokter, apabila ayat Alquran tengah dilantunkan dan anda melihat muka saya memerah dan mata saya terbelalak, itulah saat yang tepat untuk memotong kaki saya".

Ketika qari melantunkan ayat-ayat Alquran, memerahlah muka serta terbelalaklah mata Imam Rafi'i. Khususnya saat ia mendengar ayat yang berisi peringatan serta ancaman Allah SWT Imam Rafi'i merasakan seolah-olah ancaman itu ditujukan pada dirinya. Saat itulah dokter mulai memotong urat-urat serta menggergaji tulang kaki. Subhanallah, tidak terdengar satu pun keluhan yang keluar dari mulut lelaki saleh ini.

Mengkaji Alquran
Setelah membaca, interaksi seorang Muslim dengan Alquran adalah mengkaji serta memahaminya. Hal ini tidak terlepas dari fungsi Alquran sebagai pedoman hidup (QS Al-Baqarah [2]: 2).

Secara redaksional, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab. Akibatnya, kita tidak bisa merealisasikan fungsi Alquran sebagai petunjuk bila Alquran hanya dibaca saja. Karena itu, memahami Alquran secara baik dan benar menjadi kewajiban seorang Muslim.

Ada beberapa syarat yang ditetapkan para ulama agar tidak terjadi penyimpangan dalam menafsirkan Alquran, di antaranya: (1) Memiliki akidah yang benar, (2) Bersih dari hawa nafsu, (3) Adil, (4) Memiliki pengetahuan bahasa Arab. Sebab, Allah SWT menurunkan Alquran dalam bahasa Arab (lihat QS Az-Zukhruf [43]: 2), dan (5) Menguasai ilmu-ilmu Alquran.

Memahami Alquran
Pertama, memahami Alquran dengan Alquran itu sendiri (tafsir quran bil quran). Sesungguhnya Alquran merupakan penjelas yang membenarkan satu bagian dengan bagian lainnya. Rasulullah SAW bersabda, "Ssementara Allah menurunkan kitab-Nya untuk saling membenarkan satu sama lain." (HR Bukhari).

Contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain: Dalam QS Al-Fatihah [1] ayat 7, ''(yaitu) orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka.'' Dalam ayat ini tidak dijelaskan siapa orang-orang yang diberikan nikmat itu. Maka Allah SWT menjelaskan dalam QS An-Nisa [4] ayat 69, ''Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaik-baik teman.''

Kedua, Memahami Alquran dengan sunah nabi yang shahih. Ibnu Taimiyyah berkata, "Cara yang paling shahih dalam memahami Alquran adalah menafsirkan Alquran dengan Alquran. Jika engkau tidak menemukan itu maka engkau mengambil sunnah, karena ia adalah penjelas Alquran".

Imam Syafi'i mengatakan bahwa seluruh apa yang dihukumkan oleh Rasulullah SAW adalah dari apa yang beliau dapat dari Alquran. Contoh pemahaman Alquran dengan sunah: dalam Alquran ada beberapa ayat yang memerintahkan shalat. Namun, penjelasan bagaimana melakukan shalat hanya akan kita temukan dalam sunnah. Rasulullah SAW bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."

Ketiga, memahami Alquran dengan pemahaman para sahabat dan tabi'in. Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan, "Jika engkau tidak menemukan tafsir dalam satu ayat Alquran, tidak juga dalam sunah, maka engkau harus mencarinya dalam perkataan para sahabat. Mereka paling mengetahui hal itu, sebab mereka melihat (qarain) situasi yang terjadi pada saat Alquran itu diturunkan. Ditambah dengan ketinggian kemampuan bahasa dan kejernihan pemahaman mereka."

Contoh, pemahaman mereka terhadap kalimat "jalan yang lurus" dalam QS Al-Fatihah [1] ayat 6. Maksudnya adalah Islam atau Alquran atau sunnah Nabi atau sunah Khulafaur Rasyidin.

Pemahaman yang benar terhadap Alquran akan melahirkan sikap yang benar. Insya Allah

Terorisme: Perang Salib

Istilah terorisme bukan suatu hal yang kompleks, bahkan secara bahasa istilah ini tidak mampu memberikan arti secara menyeluruh. Lalu kenapa orang lambat sekali dalam menempatkan definisi istilah ini? Dari fakta yang ada, terdapat sebuah kedengkian di balik semua ini, karenanya dibutuhkan definisi yang menyeluruh termasuk variasi komponen-komponennya dan batasan-batasan yang diperlukan dari aspek yang berlawanan dengan komponen tersebut. Dalam fikiran banyak orang sekarang ini justru membutuhkan semua partai untuk mendefinisi istilah ini supaya tidak menjatuhkan hukuman pada orang yang tidak bersalah atas sejumlah tindak kejahatan dan sejumlah kebenaran yang disimpangkan.

Sayang sekali pemerintahan Barat terlalu terburu-buru menyikapi hal ini dengan mengeluarkan sejumlah hukum untuk memerangi terorisme dalam semua aspek kehidupan, juga membatasi gerak teroris dan menguras kering sumber-sumber pemasukan mereka yang pada akhirnya mengeliminasi mereka. Pemerintah Barat juga gagal mendefinisikan apa itu terorisme dan siapa teroris itu? Adakah yang terlihat lebih bodoh daripada melihat lembaga-lembaga pemerintahan seperti DPR dan gereja-gereja mengeluarkan argumen yang satu sama lain saling menentang dalam membahas Teror Bill (Undang-Undang Terorisme di UK, sebagaimana juga Undang-Undang Terorisme di negara-negara sekuler lainnya), tentang siapa yang ditahan dan siapa yang dibebaskan, siapa yang dipenjara dan siapa yang diizinkan untuk bebas hidup di atmosfer bumi ini?

Teror Bill menjadi politik sepak bola antara DPR (House of Representative-DPRnya Inggris) dan pihak gereja. Dalam setiap pertemuan mereka berselisih dan diakhir pertemuan isu-isu tersebut dibuang dan dilupakan begitu saja, walaupun mereka sama-sama marah terhadap terorisme dan pelakunya, akan tetapi mereka tidak menggambarkan siapa teroris itu, siapa yang mereka perangi dan mereka lawan atau siapa yang ingin mereka tawan. Istilah terorisme dilebarkan/diluaskan definisinya dengan kepandaian berbicara mereka dan dengan istilah-istilah kontroversial di era saat ini. Belum lagi jika kita memperhatikan dunia sekitar dari orang-orang yang menggunakan dalih pembelaan dengan dalih "Perang Melawan Terorisme". Kita dapati mereka meluaskan arti tanpa terkecuali pada Muslim yang jujur, ikhlas, benar dan tekun beribadah. Hal ini menimbulkan 100 pertanyaan yang muncul di benak kita berkenaan dengan maksud dan tujuan dari pemerintah Barat dan pemerintahan murtad sekuler lainnya dalam perang mereka melawan terorisme, termasuk pertanyaan, apakah ini perang melawan terorisme (yang tetap tidak terdefinisikan) atau perang melawan Islam dan kaum Muslimin ?

Kita tidak akan menempatkan definisi sesuai dengan Islam karena terorisme sudah menjadi kristal yang amat jelas bagi seorang muslim. Sesungguhnya Islam tidak akan pernah memberikan arti yang bermakna ganda berkaitan dengan masalah apapun. Bagaimanapun dalam analisis singkat ini, kami sepertinya akan menyoroti alasan yang telah dibuat oleh senat di Amerika, PBB dan parlemen-parlemen di Eropa, rumah-rumah dewan dan pihak gereja, serta di negara-negara atau rezim murtad sekuler boneka Barat yang mengklaim ahli dalam menempatkan hukum dan perundang-undangan serta ahli dalam mempermainkan peran Tuhan dalam kehidupan, menunda definisi tersebut untuk diinformasikan kepada kita apa itu terorisme dan siapa teroris itu dengan tujuan agar kita mengakui salah satu pendapat dari mereka.

Kesimpulannya:

(i) Sebagai seorang Muslim kami berfikir bahwa menunda persoalan ini atas definisi terorisme oleh pemerintah Barat disebabkan oleh dalamnya akar historis perang salib, diniatkan atau tidak, secara fakta melawan Islam dan kaum muslimin karena mereka tidak mengijinkan keberadaan Muslim yang ikhlas, definisi teroris dalam kacamata pemerintah Barat lebih menyoroti masalah peran dan perkembangan dakwah Islam, jika mereka menemukan pada diri Muslim maka mereka akan dijatuhkan definisi teroris. Dengan kata lain definisi ini akan menteror setiap Muslim yang beriman karena ia dapat berpotensi menjadi subyek teroris yang rawan untuk dipenjara dan ditahan. Ini akan menggerakkan seorang Muslim untuk menganggap hina satu sama lain dan mendorong jutaan Muslim lainnya untuk menghentikan pelaksanaan agama mereka sendiri atau memaksa mereka untuk menjadi defensif dalam semua aspek kehidupan karena takut untuk dipenjara.

(ii) Pemerintah Barat telah gagal untuk mendefinisikan istilah terorisme, karena mereka khawatir akan mujahidin yaitu para pejuang kebebasan, berperang untuk memerdekakan (membebaskan) tanah kelahiran mereka, mungkin juga mereka mengambil manfaat dari keadaan tersebut sehingga meniadakan definisi istilah tersebut. Penegasan istilah terorisme justru akan mendorong umat muslim di UK (Inggris) atau di bagian dunia lainnya lebih terdorong untuk mengumpulkan dana dan dukungan atas saudara muslim mereka yang berperang melawan invasi asing seperti yang telah mereka kerjakan selama beberapa tahun dalam memberikan dukungan atas mujahidin di Palestina, Bosnia, Chechnya, Kashmir, Libanon Selatan dan lain-lain melawan invasi yang mayoritas dilakukan oleh pemerintahan Barat sendiri dan tentara-tentaranya seperti tentara AS, UK (Inggris) dan negara-negara Eropa lainnya yang berada di Afghanistan, Iraq dan lain-lain. Mereka melarang semua group-group/kelompok-kelompok jihad yaitu para pejuang kemerdekaan di seluruh dunia, mereka dihubung-hubungkan dengan aksi terorisme beberapa waktu lalu, mereka mulai ditahan/dipenjara karena memiliki latar belakang pernah mendukung organisasi-organisasi teroris walaupun ketika itu masih belum ada undang-undang yang tertulis yang mengaturnya akan tetapi sebaliknya pemerintah Barat melakukan legitimasi hukum dengan studi kasus termasuk apa yang terjadi saat ini membubarkan organisasi-oraganisai Islam dan menangkapi aktivisnya dengan melabelinya sebagai teroris.

(iii) Definisi terorisme dan pembuatnya menjadi standart internasional akan mencegah banyak pemerintahan di dunia untuk melakukan bentuk terorisme melawan oposisi mereka. Dapat dipastikan akan terjadi gencatan senjata di negara-negara yang memiliki catatan tertinggi angka diskriminasi dengan melawan rakyat mereka sendiri karena latar belakang warna kulit, agama atau perbedaan pandangan sebagaimana yang terjadi di AS, Jerman, Israel dan semua rezim di Timur Tengah, Asia dan negara-negara Timur Jauh.

(iv) Jika istilah terorisme didefinisikan dan disetujui secara internasional maka ini akan mempermudah dalam menyalahkan/menolak negara-negara yang mengirimkan tentara mereka melawan negara berdaulat yang lain dan akan mencegah campur tangan dalam negara lain, contoh campur tangan AS di Panama, Iraq dan Afghanistan atau Rusia di Chechnya dan sekarang AS di Dalfur, Sudan dan lain-lain.

(v) Definisi terorisme akan menunjukkan bahwa pemberontakan rakyat Palestina adalah suatu perang yang sah dan layak untuk mendapatkan dukungan atau akan menjadikan legal/sah bagi umat Muslim di dunia untuk mendukung mereka. Definisi terorisme secara mutlak menjadikan negara Israel sebagai pasukan penjajah dan Israel layak untuk diperangi dan dilawan.

(vi) Definisi terorisme akan membuat pemerintahan seperti Amerika dan Inggris sebagai pemerintahan yang patut dicela karena melakukan praktek terorisme melawan banyak orang-orang Muslim yang menentang hukum buatan manusia, orang-orang muslim ditahan dan didiskriminasi, ditentang atau aktivitas mereka dilarang dibawah dalih terorisme seperti halnya pelbagai jama'ah kaum muslimin yang di bekukan diberbagai negara dan individu-individu yang ditahan seperti Khalid Al Fawaaz, Syeikh Abu Qatadah dan Syeikh Abu Hamza Al Misry.

(vii) Definisi istilah terorisme tidak menjadi target kepentingan orang munafik seperti MCB, MAB dan MPAC (organisaisi-organisasi sekuler liberal di UK) atau organisasi-organisasi yang lain yang menampakkan titel "moderat", organisasi-organisasi yang menjadi penyeru kedamaian dari pemerintah Inggris dan organisasi Islam gadungan karena mendiamkan umat yang mengalami teror kemudian masih saja mampu untuk mempromosikan kekotoran mereka terhadap syariah dan menyimpangkannya dengan nama Islam yang dipalsukan dalam versi Barat; menekankan kedaulatan untuk ratu atau pemerintahan murtad sekuler, menyerukan umat muslim untuk kafir (murtad) dengan bergabung ke parlemen, badan intelejen (untuk memata-matai aktivis dan kaum muslimin), polisi dan tentara serta menyerukan mereka untuk berintegrasi ke jalan hidup kufur dan menghalalkan apa yang Allah SWT larang seperti riba, mempromosikan pergaulan bebas dan berpartisipasi dalam pemilu, menyerukan dialog antar umat beragama dan lain-lain.

Karenanya membiarkan istilah terorisme tidak terdefinisi justru akan menteror umat dan akan membiarkan MCB untuk mengungkapkan pernyataan yang salah terhadap orang-orang Muslim yang benar serta mengklaim mengontrol lebih dari 1000 mesjid, sebagaimana mereka telah mengontrol pemilihan presidensil yang hanya memiliki satu kandidat yaitu presiden dari Mesir atau Libya dan orang yang menang adalah yang menguasai suara mayoritas dengan ketiadaan kandidat oposisi yang lain.

Atas alasan di atas kami menantang pemerintah Barat, termasuk pihak gerejawan dan anggota dewan bahwa jika ini bukan sebuah perang salib melawan Islam dan kaum muslimin, lalu kenapa penyatuan definisi teroris tidak pernah mereka buat? Itu karena akan menjadikan mereka sebagai orang pertama yang akan disalahkan oleh dunia karena aplikasi terorisme yang telah mereka perbuat kepada yang lain. Bagaimanapun, sangat jelas bahwa mereka tidak ingin mendefinisikannya agar dapat menjaga kebebasan mereka dalam bertindak, bebas melarang atas yang lain dan menjaga slogan retorikal berperang melawan terorisme, karena alasan itu dianggap sangat elastic (pasal karet), juga memungkinkan bagi mereka untuk campur tangan dalam urusan negara lain kapan saja mereka inginkan dan menyimpangkan kebebasan masyarakat (sebagaimana definisi mereka) melawan individu yang menantang kepentingan mereka dan terlebih lagi kepentingan historis dalam perang salib melawan Islam dan kaum muslimin khususnya orang-orang yang menjadi ahlul tauhid.

Baru-baru ini kami mendengar sebuah berita baru tentang seorang laki-laki yang menyerang Parlemen Swiss dan membunuh 14 orang anggota parlemen, walaupun secara fakta dia tidak membunuh begitu banyak anggota parlemen dan sempat melukai banyak orang. Komentar pertama yang keluar dari juru bicara kantor tempat kejadian, itu bukanlah sebuah aksi teroris dan tidak berhubungan dengan terorisme, seluruh isu berkaitan dengan itu ditutup rapat-rapat sepertinya kejadian itu tidak pernah terjadi karena pelakunya orang swiss dan non muslim.

Tidak diragukan lagi seandainya dia adalah seorang muslim maka insiden tersebut akan dilabeli dengan aksi terorisme. Dia sendiri beserta keluarganya akan dikatakan sebagai teroris dan umat muslim di seluruh dunia juga akan dilabeli sebagai kaki tangannya. Kejadian tipe ini dan yang lainnya serupa, yang menimbulkan beberapa pertanyaan berkaitan dengan teroris ini, sebesar apakah tentara yang akan disiapkan untuk membasmi teroris dan siapakah yang ingin mereka basmi dan ingin mereka kuras kekayaannya?

Pandangan sekilas di seluruh dunia yang akan muncul akan menampakkan banyaknya organisasi-organisasi yang dermawan (bergerak di bidang sosial) yang dikelola oleh orang-orang Muslim justru itu yang banyak ditutup dan dilarang dan sumber-sumber kekayaan mereka dibekukan. Fenomena ini akan membuat kita semakin percaya bahwa sumber-sumber kekayaan yang mereka ingin kuras justru dari pihak orang-orang yang mendukung/membantu orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Adapun para pengungsi Muslim yang ada diseluruh dunia adalah korban dari terorisme internasional yang diperankan oleh AS dan Inggris beserta anak haram mereka yang dikenal dengan sebutan negara Israel. Jika mereka benar-benar ingin menghentikan dukungan terhadap kriminal perang yaitu penjahat zionis dan negara Israel serta pendukung-pendukung mereka yang merupakan rezim yang angkuh di seluruh dunia seperti Mesir, Libya, Pakistan, Saudi Arabia, Iran, Turki dan lain-lain.

Karena alasan-alasan tersebut dan banyak alasan lainnya, kami tidak meragukan bahwa tidak terdefinisikannya istilah terorisme secara tegas adalah bagian dari perang melawan Islam dan umat muslim yang didukung pula oleh orang-orang munafik yang mengaku sebagai seorang muslim seperti pemerintah Saudi Arabia yang mendeklarasikan dukungan penuh atas terorisme AS dan negara-negara seperti Iran yang menyerukan kematian atas Amerika, akan tetapi ketika Amerika mendapat serangan, mereka sholat jenazah untuk mereka, selama beberapa menit suasana menjadi hening (turut berduka cita) dan bahkan yang lebih parah lagi mereka menutup daerah perbatasan mereka dengan Afghanistan sehingga tidak memberikan kesempatan kepada laki-laki atau wanita untuk selamat dari bom-bom Amerika dengan alasan yang sangat sederhana hanya karena orang-orang muslim di Afghanistan adalah golongan Sunni.

Ada banyak contoh lain yang menunjukkan bahwa perang melawan terorisme diorganisasi oleh orang-orang salib demi melawan Islam dan umat Muslim yang ikhlas. Perang itu akan berlangsung terus antara kebenaran dan kebathilan. Bagaimanapun pada akhirnya kemenangan adalah sebuah permasalahan yang telah ditakdirkan akan diraih oleh golongan yang benar, kaum Muslimin. Insya Allah.
Diposkan oleh islamic di 01.03 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Label: Terorisme
Minggu, 13 Juni 2010
Perdagangan Islam

Penyebaran islam dalam jalur perdagangan




PENDAHULUAN
Kedatangan Islam ke wilayah Asia Tenggara diduga karena proses perdagangan dan bukan melalui proses penaklukan suatu wilayah. Hal ini bisa dilihat dari peranan wilayah Asia Tenggara pada saat itu sebagai salah satu jalur perdagangan yang diminati oleh para pedagang. Jalur perdagangan itu masyur dikenal sebagai jalur sutra laut yang membentang dari mulai Laut Merah- Teluk Persia- Gujarat- Bengal- Malabar- Semenanjung Malaka- hingga ke China.
Teori-teori masuknya islam ke Asia Tenggara sebagaimana yang telah masyur adalah ada tiga kemudian berkembang menjadi empat pada saat ini, yaitu:
a. Teori Arab
b. Teori India
c. Teori Persia, dan
d. Teori China
Dengan keberadaan jalur perdagangan ini, memudahkan dalam penyebaran agama islam, terutama di wilayah pesisir pantai hingga akhirnya masuk ke wilayah pedalaman. Selain itu penguasaan wilayah pesisir oleh komunitas muslim pada saat itu semakin mempermudah penyebarluasan dakwah dan syiar islam kepada penduduk pribumi.
Dalam studi penyebaran Islam di wilayah daratan Asia Tenggara yang meliputi Thailand, Myanmar dan Indocina, pola penyebaran melalui perdagangan sangat dominan sekali. Selain itu adanya emigrasi suatu penduduk untuk mendiami wilayah baru di daratan Asia Tenggara ikut pula mempengaruhi proses penyebaran agama islam seperti contohnya di wilayah Indocina.
Maka dalam pembahasan kali ini akan mengkaji penyebaran agama islam di wilayah daratan Asia Tenggara dengan fokus kajian di wilayah Thailand, Myanmar dan Indocina.

PEMBAHASAN
A. Thailand
Kedatangan islam di Thailand telah terasa pada masa kerajaan Sulothai pada abad XIII. Dalam proses penyebaran agama islam di negeri ini faktor yang paling dominan adalah melalui perdagangan terutama saat masa kerajaan Ayutthaya.
Pada waktu itu orang-orang muslim Thailand memiliki peran yang sangat penting diantaranya sebagais audagar, menteri maupun kepala pelabuhan. Sehingga secara langsung mupun tidak langsung memiliki akses ke dalam kerajaan dan menjadi kelompok yang sangat berpengaruh di istana.
Maka dengan pengaruh-pengaruh dari orang orang muslim yang memiliki posisi penting itu menjadi lebih leluasalah penyebaran agama islam terutama kepada rakyat yang memang memiliki kontak langsung dalam perdagangan dan jaminan politik dari raja-raja yang berkuasa secara langsung memberi ruang yang cukup untuk mengenalkan islam secara terbuka.
Sebenarnya wilayah selatan thailand pada masa dahulu bukan termasuk wilayah thailand. Sebenarnya semenanjung Malaya yang berpenduduk melayu yang dikelola dalam negara-negara kecil. Orang-orang melayu ini memeluk agama islam sepanjang abad ke lima belas. Satu abad sebelumnya, kerajaan thailand mulai melakukan penakhlukan dans erangan di semenanjung malaya yang memuncak pada 1767 M, dengan penaklukan semua negara muslim sampai ke Ligor. Hingga akhirnya wilayah Patani pun menjadi bagian dari kerajaan sejak abad ke sembeilan belas . Inilah yang nantinya membuat mengapa etnis muslim thailand terkonsentrasi di wilayah selatan.
Kaum muslim tidak hanya mampu mengontrol jalur perdagangan yang melintasi semenanjung, namun juga mampu mengamankan perjanjian administratif di seluruh kerajaan Ayutthaya.
Namun demkian komunikasi yang kurang bagus dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan elit penguasa kerajaan pada saat itu yang jelas non muslim membuat penyebaran islam menjadi terkendala dan hanya terfokuskan di wilayah thailand selatan terutama yang berbatasan dengan semenanjung Malaka dan wilayah malaysia (melayu).
Hingga pada akhirnya, rapuhnya melayu patani di thailand selatan, hancurnya kekuatan politik dan hilangnya peran elite tradisional mereka menimbulkan efek melemahkan umat. Bahasa melayu yang menjadi perekat identitas mereka dan media dalam sistem pengajaran dihapuskan, karena mendapat pengawasan dari penguasa kerajaan.
Komunitas muslim yang belum banyak itu, hanya sekitar dua juta juwa mengalami dilema yang kompleks. Diperburuk oleh keadaan kelompok muslim yang terpusat di propinsi bagian selatan yang menginginkan kemerdekaan dan keikutsertaan mereka dalam bernegara tidak mendapat tempat, akhirnya mereka menjadi bangsa yang diburu dan ditaklukan.

B. Myanmar
Islam sampai ke Myanmar melalui banyak jalan. yaitu, para pedagang arab muslim menetap di garis pantai selama abad pertama hijriyah (ke 7 M) atau sesudahnya, mula mula di atas pantai Arakan, dan kemudian ke selatan. Kemudian disusul oleh komunitas india dan malaysia (melayu) yang telah efektif dalam menyebarkan agama islam. Akhirnya para pengungsi dari Yunnan di abad sembilan belas menetap di bagian utara negeri itu.
Suatu negara muslim pada saat itu didirikan di Arakan ketika sultan bengal yang Muslim Nasiruddin Mahmud Shah (1442-1459 M) membantu raja Sulaiman Naramitha membangun negara Mrauku yang muslim.
Pemerintahan muslim berlangsung beberapa abad di Arakan dan meluas ke selatan sejauh Moulmein selama pemerintahan Sultan salim Shah Razagri 91593-1612 M). Pada saat itu bahasa Persia merupakan bahasa negara bagu negara muslim Arakan. Ibukotanya Myohaung.
Pada 1784 myanmar yang pengikut budha menaklukan negara muslim, diikuti antara 1824 dan 1826 oleh Inggris. Maka pada saat Myanmar merdeka pada 1948, Arakan dimasukkan kedalam wilayah kekuasaan negara Myamnar.

C. Wilayah Indocina
Pada abad pertengahan, Indocina dibagi kedalam tiga kerajaan: Annam (Vietnam sekarang), Kampuchea dan Champa. Annam terdiri hanya dataran Tonkin Utara, yakni delta sungai merah. Annam adalah negara buddha. Sementara Kampuchea adalah wilayah kerajaan Hindu yang memiliki wilayah lebih luas daripada yang dimiliki oleh negara Kamboja dewasa ini. Sementara bagian tengah dari Vietnam sekarang, pada waktu itu adalah wilayah kekuasaan Champa.
Wilayah ini pernah mengalami suatu fase yang memerankan peranan pentingd alam perkembangan islam, khususnya di wilayah indocina, baik menyangkut politik maupun ekonomi. Dominasi kaum muslim dalam perdagangan dan upaya penyiaran islam yang amat gencar dilakukan di daerah ini telah membantu menfasilitasi naik pamornya kelompok muslik di Indocina terutama yang berpusat di wilayah kerajaan kampuchea. Di antara wilayah-wliayah indocina lainnya seperti vietnam dan laos, wilayah Kampuchea memiliki peranan dan pengaruh kaum muslim lebih besar, karena beberapa abad sebelumnya di Champa, yang kemudian bergabung dengab kerajaan kampuchea pernah terdapat kesultanan Muslim.
Penduduk muslim kampuchea, sebagaimana kaum muslim lainnya bersifat kosmopolitan. Mungkin karena faktor inilah yang kemudian menjadikan penguasa kampuchea masuk islam di awal abad ke 17.
Mayoritas muslim di wilayah ini berasal dari etnis Cham. Sulit dipastikan kapan cham mulai mengenal al Qur’an. Islam memasuki masyarakat Champa diperkirakan pada periode dinasti Zoong di China (960-1280 M). Komunitas muslim cham sudah ada pada abad ke X.
Tampaknya melalui hubungan dengan orang-orang melayu lah Cham menjadi muslim. Setelah kejatuhan negeri pada tahun 1470 oleh kerajaan Annam yang agresif dan selalu melakukan ekspansi dan mengambil seluruh wilayah kerajaan Champa, menyaksikan sebagian komunitas mereka mengungsi ke Kampuchea, dimana mereka semua adalah muslim.
Maka kerajaan Champa ini memiliki pertalian dengan negara Hindu jawa dan malaka. Ketika wilayah ini dikuasai oleh Annam dan ditawarkan memasuki agama islam, memeluk islam secara masal. Hingga akhirnya seperti dijelaskan sebelumnya melakukan emigrasi ke wilayah Kampuchea dan sempat sukses membawakan agama islam kepada elit penguasa kerajaan kampuchea.

KESIMPULAN
Kedatangan islam ke wilayah daratan Asia Tenggara secara garis besar bersamaan dengan kedatangan islam di wilayah semenajung Asia Tenggara hal ini dikarenakan adanya keterkaitan hubungan perdagangan diantara wilayah wilayah tersebut.
Akan tetapi dalam prpses penyebarannya tidak selaras dan bisa dikatakan tidak berkesinambungan meskipun pada waktu dulu islam memalui masyarakat pribumi maupun asing yang mendiami wilayah Thailand, Myanmar maupun Indocina memiliki peranan penting dalam perdagangan maupun dalam peneybaran agama islam.





Penyebaran Islam (1200 - 1600)
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penyebaran Islam di Indonesia (1200 - 1600)
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.[1] Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatra (Barus) [2]. Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bi Affan, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima ptra ratu Sima dari Kalingga masuk Islam [3].
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa kholifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).
Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Gujarat
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat adalah tidaklah benar, apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syiah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mashab Safi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam di masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M)di Gresik.
Masa kolonial
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Belanda datang ke Nusantara untuk berdagang, namun pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC, sejak itu hampir seluruh wilayah Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:
• Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
• Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang Guru Besar ke-Indonesiaan di Universitas Hindia Belanda, yang juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah. Dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji, karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.[4]
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang belajar di Kairo, Mesir banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, diantara mereka ialah Muhammad Djamil Djambek dan Abdul Karim Amrullah. Pembaruan Islam yang tumbuh begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah pembaruan seperti Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun 1906, Tahir bin Jalaluddin menerbitkan koran pembaruan al-Iman di Singapura dan lima tahun kemudian, di Padang terbit koran dwi-mingguan al-Munir.[5]
Demografi
Sebagian besar ummat Islam di Indonesia berada di wilayah Indonesia bagian Barat, seperti di pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan untuk wilayah Timur, penduduk Muslim banyak yang menetap di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Utara dan enklave tertentu di Indonesia Timur seperti Kabupaten Alor, Fakfak, Haruku, Banda, Tual dan lain-lain.
Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan Madura yang secara besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Suharto selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk pertamakalinya, pada tahun 1990an ummat Kristen menjadi minoritas di Maluku. Kebijakan transmigrasi ini, yang telah melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan sejumlah konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian wilayah Papua.
Arsitektur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Islam di Indonesia
Islam sangat banyak berpengaruh terhadap arsitektur bangunan di Indonesia. Rumah Betawi salah satunya, adalah bentuk arsitektur bangunan yang banyak dipengaruhi oleh corak Islam. Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era Muslim[6], disebutkan bahwa Rumah Betawi yang memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di Indonesia.
Masjid


Masjid Raya Medan al Ma'shun, adalah salah satu ciri bangunan berarsitektur Islam yang ada di Indonesia
Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[7] masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah.[8]
Pendidikan


Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gambar diambil akhir Januari 2006.
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.[9] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya.
Organisasi
Terdapat beberapa organisasi Islam di Indonesia, diantaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Jamiat Khair, sebuah organisasi Islam tempat para ulama dan aktivis bergabung, tempat bermulanya Ahmad Soorkati mengawali karir dakwahnya di Indonesia. Ia diundang secara khusus oleh gerakan ini untuk menjadi pengajar pada berbagai badan pendidikan yang dirintisnya pada tahun 1912. Ia datang dari Sudan, membawa dan mengusung pola pikir rasional dalam berbagai kuliahnya. NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU seringkali dikategorikan sebagai Islam traditional, salah satunya karena sistem pendidikan pesantrennya. Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua, dengan anggotanya yang sekitar 30 juta. Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Unjuk rasa menurut islam
Tahun 1998
• 14 Oktober-18 Oktober Badan Pencara Fakta DPP-FPI mengadakan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustadz, dan beberapa guru pengajian dengan dalih dukun santet di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember, Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab.
• 21 Oktober
o DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap dan Seruan tentang hasil kerja Badan Pencari Fakta DPP-FPI dari tanggal 14-18 Oktober 1998
o Berbarengan dengan hal tersebut di atas DPP-FPI menyampaikan pernyatan sikap dan seruannya kepada Presiden Republik Indonesia tentang "Kasus Ninja"
o DPP-FPI mengumumkan bahwa pencantuman nama Front Pembela Islam sebagai penanggung jawab buku yang berjudul Bangkitnya Kembali Gerakan Marxisme, Leninisme/Komunisme di Indonesia setebal 12 halaman yang ditulis oleh Abul Ghozwah diterbitkan di Jakarta, medio Oktober 1998, adalah tidak benar.
• 28 Oktober DPP-FPI mengeluarkan "Seruan Jihad FPI" terhadap "pasukan ninja" yang isinya menerangkan bahwa pelaku/dalang/penyandang dana dan atau siapa pun yang terlibat dalam aksi ninja dalam penteroran terhadap ulama adalah halal untuk ditumpahkan darahnya.
• 7 November DPP-FPI mengeluarkan pernyataan sikap yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998.
• 12 November DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pertanggungjawaban Orde Baru.
• 13 November Menyampaikan aspirasi ke Sidang Istimewa MPR 1998 tentang tuntutan rakyat yang menghendaki :
1. Pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal
2. Pencabutan P4
3. Pencabutan Lima Paket Undang-undang Politik
4. Pencabutan Dwifungsi ABRI dari Badan Legislatif atau Eksekutif
5. Penghargaan hak asasi manusia
6. Pertanggungjawaban mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto
7. Permohonan Maaf Golkar sebagai Penanggung Jawab Orde Baru
• 14 November
o DPP-FPI menyampaikan sikap solidaritas kepada angkatan mahasiswa reformis Indonesia sebagai front terdepan dalam perjuangan Rakyat Indonesia
o DPP-FPI mengumumkan bahwa ormas ini (Front Pembela Islam) telah mendaftarkan diri ke Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia
• 22 November Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon. Laskar Pembela Islam berhasil memukul mundur penyerang, dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar LPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI.[1]
• 26 November DPP-FPI mengeluarkan kronologi Insiden Ketapang, tentang diserangnya perkampungan muslim oleh sejumlah preman Ambon non-Muslim yang menghancurkan sebagian bangunan Mesjid Khairul Biqa'. Hal ini disampaikan langsung dalam tatap muka dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta
• 1 Desember DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang Insiden Kupang, Nusa Tenggara Timur yang intinya "mengecam, mengutuk dan melaknat tindakan sekelompok orang Kristen Radikal yang telah merusak / membakar sejumlah mesjid dan membantai / membunuh / menganiaya sejumlah umat muslim.
• 16 Desember FPI beserta ormas-ormas Islam lainnya di tugu Monumen Nasional berunjuk rasa dan mengeluarkan pernyataan sikap tentang penutupan tempat-tempat maksiat menghadapi bulan suci Ramadan 1419 H/1998 M.
Tahun 1999
• 5 Januari DPP-FPI mengeluarkan surat dukungan perjuangan kepada santri dan warga kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Jati Negara, Jakarta Timur, dalam memperjuangkan Amar ma'ruf nahi munkar dengan usaha menutup tempat-tempat maksiat di lingkungan sekitarnya yang menjadi sarang minuman keras, perjudian, pelacuran dan premanisme yang telah mengganggu kamtibnas serta merusak nilai-nilai agama dan sosial kemasyarakatan.
• 21 Januari DPP-FPI berkunjung ke Mabes TNI di Cilangkap untuk menekan TNI agar menuntaskan kasus Ambon.
• 29 Maret DPP-FPI mengutus delegasi yang dipimpin oleh Sekjen FPI, KH. Drs. Misbahul Anam untuk menyampaikan surat kepada Jenderal Polisi Roesmanhadi perihal Permohonan Pemeriksaan mantan Menhankam/Pangab RI Jend. (Purn.) L.B. Moerdani dan kroni-kroninya tentang keterlibatannya dalam beberapa kerusuhan sebagaimana diberitakan oleh sebuah majalah Far Eastern Economic Review (FEER) yang terbit di Hongkong.
• 11 April Mobil Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab ditembaki oleh orang yang tak dikenal
• 17 April Laskar Pembela Islam mengeluarkan pernyataan sikap bersama ormas Islam lainnya yang berisi mengutuk pelaku pemboman Mesjid Istiqlal, dan menuntut kepada pihak kepolisian agar mengusut secara tuntas pelaku pemboman tersebut.
• 24 Mei DPP-FPI dengan laskar-nya berhasil menangkap oknum mahasiswa Universitas Tarumanegara yang bernama Pilipus Cimeuw yang telah menurunkan spanduk FPI yang dipasang di jembatan penyeberangan di depan kampusnya karena tersinggung dengan isi tulisan spanduk yang berbunyi Awas waspada! Zionisme & Komunisme Masuk di Segala Sektor Kehidupan. Dua rekannya, Mario dan Iqbal melarikan diri
• 30 Mei
o DPP-FPI mengeluarkan Sikap Politik "netral terarah" dalam menghadapi Pemilu 7 Juni
o DPP-FPI mengeluarkan fatwa tentang "keharaman" memilih partai yang menetapkan calon legislatif non-muslim dalam Pemilu 1999 melebihi 15%.
• Awal Juni Tim pengkaji masalah Aceh DPP-FPI membuat konsep penyelesaian masalah Aceh, mulai dari pemberdayaan ekonomi sampai dengan pemberlakukan Syari'at Islam.
• 2 Juni DPP-FPI dan LPI berunjuk rasa di depan Mapolda Metro Jaya mengeluarkan pernyataan sikap agar media-media pornografi, perjudian, pelecehan dan penindasan terhadap Islam dan ummat Islam dihapus.
• 6 Juni Malam hari sebelum Pemilu 1999, LPI menyelamatkan 18 orang ustadz yang terbagi di beberapa wilayah ibu kota dan sekitarnya, karena telah dianiaya oleh sejumlah kader PDI Perjuangan yang telah tersinggung oleh seruan dan fatwa beberapa ormas Islam
• 24 Juni DPP-FPI mengeluarkan sikap tentang "Penolakan Calon Presiden Wanita"
• 28 Juni DPP-FPI mengeluarkan "pelurusan berita" tentang FPI Menjenguk Soeharto yang dimuat di beberapa media massa ibu kota adalah Fitnah
• 14 Juli Konsep FPI tentang masalah Aceh dibahas oleh sejumlah petinggi TNI di Cilangkap, dan mendapat respon yang positif, kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat yang juga mendapat respon yang baik
• 22 Agustus DPP-FPI, LPI dan simpatisan mengadakan Pawai Akbar keliling Ibu Kota Jakarta dengan nama "Pawai Anti Maksiat" yang bertema "Meraih Taat, Mencampak maksiat dalam rangka menuju Indonesia Baru yang Religius". Dimulai dari Markas Besar LPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat dan berakhir di Kampung Utan, Ciputat, Jakarta Selatan
• 23 Agustus LPI mengeluarkan surat pernyataan protes LPI terhadap TVRI yang memberitakan bahwa pawai keliling ibukota Jakarta yang dilakukan FPI sehari sebelumnya (22/08) adalah pawai politik dalam mendukung salah satu calon presiden.
• 27 Agustus DPP-FPI mengeluarkan surat pemberitahuan yang dimuat di beberapa media ibukota tentang "Penjelasan Pawai Akbar FPI", sehubungan dengan terjadinya ketegangan antara Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) dan LPI sebagai anak organisasi FPI.
• 13 September LPI menutup beberapa tempat perjudian di daerah Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat dan berhasil menangkap dua bandar judi dengan barang buktinya.
• 18 September. LPI menutup tempat pelacuran/prostitusi di wilayah Ciputat
• 22 September LPI menutup diskotek Indah Sari yang menjadi sarang narkoba di Petamburan, Tanah Abang
• 25 September DPP-FPI mengeluarkan surat pernyataan menolak Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU-PKB)
• 25 September
o DPP-FPI mengeluarkan surat pernyataan tentang bahaya Forkot dan Famred sebagai kelompok mahasiswa kiri
o Aksi Peduli berbagai Kasus Nasional
1. Penyerahan bantuan ke Ambon sejumlah kurang lebih Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) serta 7 kontainer logistik dan obat-obatan, bantuan tersebut diberikan melalui
 Ikatan Silahturrahmi Maluku
 KH. Abdul Wahab Polpoke
 Tokoh-tokoh Ambon
 Bapak Rustam Kastrol, dkk.
2. Bantuan serupa diberikan juga untuk Sambas dan Tual serta
Aceh
• 12 Desember Gedung Balai Kota DKI Jakarta diduduki selama 13 jam oleh LPI menuntut penutupan tempat hiburan selama bulan suci Ramadhan dan minggu pertama Syawal
Tahun 2000
• 27 Maret Mabes LPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Peraturan Daerah anti-Maksiat
• 15 Mei DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Undang-Undang anti-Maksiat
• 24 Juni DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pembubaran Komnas HAM dan Laskar Pembela Islam menyerbu Gedung Komnas HAM karena kecewa atas kinerjanya yang diskriminatif terhadap persoalan ummat Islam
• 23 Juli Al-Habib Sholeh Alattas, penasihat FPI ditembak hingga terbunuh di Jakarta
• 24 Juli KH. Cecep Bustomi, deklarator FPI, diberondong tembakan hingga tewas di Serang
• 10 Agustus DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Maklumat Pengembalian Piagam Jakarta
• 15 Agustus Mabes-LPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang penolakan Calon Presiden Wanita
• Agustus Milad FPI ke-2 dengan tema Pawai Piagam Jakarta
• 1 Oktober
o DPP-FPI mengeluarkan Surat Seruan Moral Media. Seruan tersebut dikirimkan ke semua instansi terkait, termasuk seluruh media cetak maupun elektronik.
o DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang pembebasan Al-Aqsha
• 9 Oktober Mabes-LPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Seruan Tolak Israel.
• 11 Desember Tim monitoring FPI dikejar dan ditembaki oleh aparat kepolisian Polres Jakarta Barat, sepanjang 4 km, dari jembatan layang Grogol hingga Petamburan.
• 13 Desember Rumah kediaman Al-Habib Sholeh Al-Habsyi, Ketua Majelis Syura FPI Jawa Barat, dijarah dan dibakar gerombolan preman.
• 14 Desember Perang Cikijing, yaitu ribuan anggota LPI mendatangi pusat pelacuran Cikijing di perbatasan Subang-Karawang untuk menuntut balas kebiadaban para preman terhadap Habib Sholeh Al-Habsyi.
• 24 Desember Presiden RI ke-4, Gus Dur lewat Dialog di SCTV, mengultimatum pembubaran FPI.
Tahun 2001
• 27 Agustus Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta. [2] [3]
• 9 Oktober FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air.
• 15 Oktober Polda Metro Jaya menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian mengepung kantor Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III Jakarta Barat dan terjadi bentrokan
• 7 November Bentrokan terjadi antara Laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar. [4]
Tahun 2002
• 7 Januari DPP-FPI mengeluarkan fatwa haram bagi Pemerintah untukmemungut pajak dari rakyat kecil, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Pulsa Telepon, serta menyusutkan dana pelayanan masyarakat lainnya selama korupsi tidak diberantas.
• 28 Januari FPI Maluku menggugat Kapolri Rp 10 Miliar, karena dianggap melakukan diskriminasi terhadap kasus Ambon. [5]
• 26 Februari FPI dan Majelis Mujahidin Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Kedutaan Besar Singapura tentang
o Pelarangan jilbab di Singapura
o Pernyataan provokatif Lee Kuan Yew. [6]
• 15 Maret[7]
o Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI), Tubagus Muhammad Sidik, menegaskan bahwa aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang terbukti melakukan kemaksiatan merupakan hak masyarakat.
o Satu truk massa FPI (Front Pembela Islam) mendatangi diskotek di Plaza Hayam Wuruk.
o Sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta.
• 21 Maret DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan Protes Keras terhadap Filipina yang telah melakukan rekayasa intelijen dalam penangkapan para aktivis dakwah Islam. [8]
• 22 Maret DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang seruan penghentian dan pelarangan perjalanan ke Israel dengan dalih wisata ziarah ke Al-Aqsa atau alasan apapun yang tidak berkaitan dengan upaya pembebasan Al-Aqsa
• 24 Maret Sekitar 50 anggota FPI mendatangi diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek menutup aktivitasnya. Tempo Interaktif
• 25 Maret DPP-FPI menyatakan penolakan kedatangan Shimon Peres, Menlu Israel ke Indonesia. Surat pernyataan ini diikuti oleh Patroli Anti Israel yang digelar Laskar FPI di berbagai daerah, khususnya bandara-bandara internasional dan tempat-tempat wisata di Indonesia.
• 8 April FPI bersama puluhan ormas Islam lain mendeklarasikan pembentukan Komite Pembebasan Al-Aqsha (KPA) di Kantor Pusat DPP-FPI yang kemudian dijadikan sebagai Sekretariat Bersama KPA. Saat itu juga dibuka pendaftaran jihad ke Palestina. Di hari pertama tidak kurang dari 10.000 mujahid telah mendaftarkan diri. KPA dibentuk dengan tujuan jangka panjang memerdekakan Al-Aqsha dari penjajahan zionis Yahudi Israel. Karenanya, pendaftaran tersebut akan tetap dibuka sehingga tujuan utama KPA terealisasi. [9]
• 17 Mei Ketua FPI Sumatera Utara, Sulistyo, ditikam sekelompok pemuda. [10]
• 20 Mei Ketua Umum FPI diundang ke Departemen Kehakiman dan HAM, untuk mengomentari Draft III Rancangan Undang-Undang Terorisme.
o Pada saat yang sama digelar Dialog Nasional dengan pemakalah
 Prof. Dr. Romli Atmasasmita SH, LLM. Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional dan Guru Besar Hukum Pidana Internasional di Universitas Nasional
 Prof. Dr. H. Muladi, SH. Mantan Menteri Kehakiman RI
 Dr. Adnan Buyung Nasution, pendiri LBH
o Sementara sebagai pembanding adalah
 H. Ahmad Sumargono, anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Partai Bulan Bintang dan
 Habib Muhammad Rizieq Syihab, Ketua Umum FPI
• 24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI, Tanah Abang, Jakarta Pusat. [11]
• 26 Juni Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI [12], massa Front Pembela Islam (FPI) merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu, sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe Betawi dan Margot Kafe. Tempo Interaktif
• 5 Agustus Perayaan ulang tahun ke-4 FPI dengan tema Pawai Hukum Islam. [13]
• 4 Oktober "Pencidukan" dua aktivis FPI dan seorang istri Komandan Laskar FPI oleh aparat Polres Metro Jakarta Pusat. [14] [15]
• 5 Oktober
o Penangkapan 8 aktivis FPI oleh Polres Metro Jakarta Pusat
o Dialog Ketua Umum FPI di Liputan 6 SCTV dengan dua perwira Polda Metro Jaya tentang penculikan dan penangkapan aktivis FPI
• 8 Oktober Dialog Ketua Umum FPI di Kupas Tuntas, Trans TV tentang Aksi FPI tanggal 3 Oktober
• 14 Oktober Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang mereka anggap telah melakukan aksi main hakim sendiri terhadap tempat hiburan. Tempo Interaktif
• 16 Oktober Pemeriksaan dengan penjagaan ketat terhadap Ketua Umum FPI Habib Rizieq di rumah tahanan Polda Metro Jaya dengan tuduhan penghinaan terhadap kepolisian lewat Dialog di SCTV dan Trans-TV. [16]
• 6 November Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh Front Pembela Islam (FPI), maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan maklumat pembekuan Laskar Pembela Islam di seluruh Indonesia untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. [17]
• 26 Desember
o FPI menyatakan menemukan sepuluh penyusup di organisasinya. [18]
o Laskar FPI akan diaktifkan kembali. [19]
Tahun 2003
• 20 Januari Front Pembela Islam (FPI) bersama Forum Ulama Se-Jawa dan Sumatra menuntut pemerintahan Megawati Soekarnoputri diganti jika dalam waktu satu bulan tidak bisa menyelesaikan masalah kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan telepon, serta masalah bangsa lainnya. (Tempo Interaktif)
• 14 Maret Laskar FPI siap bantu Wartawan yang diintimidasi "Orang-Orang" Tommy Winata. (Tempo Interaktif)
• 23 Maret FPI dan ormas Islam lainnya melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menentang serangan terhadap Irak. (Tempo Interaktif)
• 8 April Ketua Umum FPI dengan Tim Kemanusiaan Hilal Merah Indonesia berangkat ke Yordania, untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Irak.
• 20 April Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ditahan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta (1) setelah dijemput paksa dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng (2).
• 21 April
o Habib Rizieq Sihab Dilarikan Pendukungnya Secara Paksa. (Tempo Interaktif)
o Menjelang Maghrib, Habib Rizieq menyerahkan diri ke Rumah Tahanan Salemba.
• 8 Mei Habib Muhammad Rizieq mulai diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
• 22 Mei Koordinator lapangan laskar Front Pembela Islam (FPI) Tubagus Sidik bersama sepuluh anggota laskar FPI menganiaya seorang pria di jalan tol, dan mereka ditangkap 23 Mei. (Tempo Interaktif)
• 1 Juli Rizieq menyesal dan berjanji akan menindak anggota FPI yang melanggar hukum negara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (Tempo Interaktif)
• 10 Juli
o Dalam unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jakarta, FPI menolak pembebasan David A Miauw. (Tempo Interaktif)
o FPI mendukung Majalah Tempo dalam melawan Premanisme. (Tempo Interaktif)
• 11 Agustus Majelis hakim memvonis Habib Rizieq dengan hukuman tujuh bulan penjara. (Tempo Interaktif)
• 19 September DPP-FPI bersama Laskar FPI, Ormas Islam dan istri aktivis yang diculik mengadakan aksi di Mabes Polri dengan tema Stop Penculikan.
• 13 Oktober DPP-FPI menyampaikan surat ke DPRD DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta tentang Pelarangan buka bagi Tempat Hiburan selama bulan Ramadhan 1424 H dan seminggu pertama Syawal.
• 19 November Ketua FPI Habib Rizieq bebas. (Tempo Interaktif)
• 18 Desember menurut Ahmad Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal FPI, usai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Front Pembela Islam (FPI) berjanji akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak lagi menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan kelaskaran. Perjuangan lebih ditekankan lewat pembangunan ekonomi, pengembangan pendidikan dan pemberantasan maksiat melalui jalur hukum. (Tempo Interaktif)
• 19 Desember Musyawarah Nasional I Front Pembela Islam berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta yang dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Said Agil Al-Munawar.
Tahun 2004
• 21 Februari Pelantikan Pengurus Dewan Pengurus Pusat - FPI di Gedung Joeang, Jakarta (Tempo Interaktif)
• 22 Agustus DPP-FPI menyatakan sikap untuk Golput terhadap Pemilu Presiden putaran ke-2. (Tempo Interaktif)
• 3 Oktober FPI menyerbu pekarangan Sekolah Sang Timur sambil mengacung-acungkan senjata dan memerintahkan para suster agar menutup gereja dan sekolah Sang Timur. Front Pembela Islam(FPI) menuduh orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara, yang sudah digunakan selama sepuluh tahun.
• 11 Oktober FPI Depok Ancam Razia Tempat Hiburan. (Tempo Interaktif)
• 22 Oktober FPI melakukan pengrusakan kafe dan keributan dengan warga di Kemang
• 24 Oktober Front Pembela Islam melalui Ketua Badan Investigasi Front FPI Alwi meminta maaf kepada Kapolda Metro Jaya bila aksi sweeping yang dilakukannya beberapa waktu lalu dianggap melecehkan aparat hukum. (Tempo Interaktif)
• 25 Oktober Ketua MPR yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nurwahid dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam cara-cara kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dalam menindak tempat hiburan yang buka selama Bulan Ramadhan (Tempo Interaktif)
• 28 Oktober
o Meski menuai protes dari berbagai kalangan, Front Pembela Islam (FPI) tetap meneruskan aksi sweeping di bulan Ramadhan menurut Sekretaris Jenderal FPI Farid Syafi'i. (Tempo Interaktif)
o Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif meminta aksi-aksi sepihak yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap kafe-kafe di Jakarta dihentikan. Dia menilai, apa yang dilakukan FPI merupakan wewenang pemerintah daerah dan kepolisian. (Tempo Interaktif)
• 23 Desember Sekitar 150 orang anggota Front Pembela Islam terlibat bentrok dengan petugas satuan pengaman JCT (Jakarta International Container Terminal). (Tempo Interaktif)
• 26 Desember Terjadi Bencana Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, FPI segera mengirimkan sukarelawan. Dimana di Aceh ini FPI mendapat nama harum sebagai sukarelawan yang paling bertahan dan bersedia ditugaskan di daerah-daerah yang paling parah, termasuk menjaga kesucian Mesjid Raya Baiturrahman, Aceh. (Tempo Interaktif)
Tahun 2005
• 5 Januari Relawan FPI menemukan Jenazah Kabahumas Polda NAD Kombes Sayed Husain yang meninggal karena bencana Tsunami, Aceh. (Tempo)
• 27 Juni FPI menyerang Kontes Miss Waria di Gedung Sarinah Jakarta
• 5 Agustus FPI dan FUI mengancam akan menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu
• 2 Agustus Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meminta pengelola Taman Kanak-kanak Tunas Pertiwi, di Jalan Raya Bungursari, menghentikan kebaktian sekaligus membongkar bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
• 23 Agustus Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid meminta pimpinan tertinggi Front Pembela Islam (FPI) menghentikan aksi penutupan paksa rumah-rumah peribadatan (gereja) milik jemaat beberapa gereja di Bandung. Pernyataan itu disampaikan Wahid untuk menyikapi penutupan paksa 23 gereja di Bandung, Cimahi, dan Garut yang berlangsung sejak akhir 2002 sampai kasus terakhir penutupan Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung pada 22 Agustus 2005 lalu.
• 5 September, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FPI
• 22 September FPI memaksa agar pemeran foto bertajuk Urban/Culture di Museum Bank Indonesia, Jakarta agar ditutup
• 16 Oktober FPI mengusir Jamaat yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur
• 23 Oktober FPI kembali menghalangi jamaat yang akan melaksanakan kebaktian dan terjadi dorong mendorong, aparat keamanan hanya menyaksikan saja.
• 18 Oktober Anggota Front Pembela Islam (FPI) membawa senjata tajam saat berdemo di Polres Metro Jakarta Barat.
• 19 September FPI diduga di balik penyerbuan Pemukiman Jamaah Ahmadiyah di Kampung Neglasari, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Tahun 2006
• 19 Februari Ratusan massa Front Pembela Islam berunjuk rasa ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dan melakukan kekerasan
• 14 Maret FPI membuat ricuh di Pendopo Kabupaten Sukoharjo
• 12 April FPI menyerang dan merusak Kantor Majalah Playboy
• 20 Mei, anggota FPI menggerebek 11 lokasi yang dinilai sebagai tempat maksiat di Kampung Kresek, Jalan Masjid At-Taqwa Rt 2/6, Jati Sampurna, Pondok Gede
• 21 Mei Dalam aksi mendukung RUU APP, FPI, MMI dan HTI menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon
• 23 Mei FPI, MMI, HTI, dan FUI meminta klarifikasi KH Abdurrahman Wahid dalama forum Dialog Lintas Etnis dan Agama di Purwakarta Jawa Barat, atas pernyataannya yang menghina al-Qur'an sehingga acara berakhir sebelum waktunya. Namun mendadak sejumlah media massa mengabarkan Gus Dur diusir dari forum sehingga memicu kemarahan pendukungnya. Lihat juga: Gus Dur Bantah Diusir Ormas-ormas Islam di Purwakarta
• 25 Mei FPI melakukan perusakan terhadap sejumlah tempat hiburan dan warung minuman di Kampung Kresek, Jatisampurna, Bekasi. Front Pembela Islam (FPI) cabang Bekasi, mengepung kantor Polres Metro Bekasi.
Tahun 2007
• 25 Januari. Ratusan orang anggota FPI, yang dipimpin oleh Habib Rizieq, mendatangi markas Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk meminta dilakukannya investigasi terhadap serangan yang dilakukan Polri di kawasan Tanahruntuh, Poso, Sulawesi Tengah beberapa hari sebelumnya. Kawasan ini telah lama ditengarai sebagai pusat gerakan teror JI yang dilakukan di Kabupaten Poso.
• 29 Maret. Massa FPI yang jumlahnya ratusan orang tiba-tiba menyerang massa Papernas yang rata-rata kaum perempuan di kawasan Dukuh Atas, pukul 11.20 WIB. FPI menuduh bahwa Papernas adalah partai politik yang menganut paham Komunisme.
• 29 April. Massa FPI mendatangi acara pelantikan pengurus Papernas Sukoharjo karena tidak suka dengan partai tersebut yang dituduh beraliran komunis.
• 1 Mei. Aksi peringatan Hari Buruh Internasional May Day 2007, diwarnai ketegangan antar gabungan massa aksi Front Pembela Islam (FPI) dan Front anti Komunis Indonesia (FAKI) dengan massa Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta (ARPY). Ketegangan yang terjadi di depan Museum Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta tersebut karena FPI dan FAKI menuduh gerakan ARPY terkait dengan Partai Persatuan Nasional (Papernas) yang menurut mereka beraliran komunis. Kericuhan hampir memuncak saat seorang massa FAKI menaiki mobil koordinator aksi, dan dengan serta merta menarik baju koordinator ARPY yang saat itu sedang berorasi.
• 9 Mei. Puluhan anggota FPI mendatangi diskotek "Jogja Jogja" dan mengusir orang-orang yang bermaksud mengunjungi tempat hiburan ini. Alasannya, diskotek ini menggelar striptease secara rutin.
• 12 September. FPI merusak rumah tempat berkumpul aliran Wahidiyah, karena menganggap mereka sesat.
• 24 September. Di Ciamis, FPI merusak warung yang buka pada bulan puasa serta memukuli penjual dan pembelinya. Alasannya mereka menjual barang-barang haram (seperti minuman keras) di bulan Ramadan.
• 28 September. FPI Jakarta bentrok dengan polisi yang membubarkan konvoi mereka, sementara di Jawa Tengah FPI menegur seorang warga dengan alasan tidak cukup jelas.
• 29 September. FPI merazia beberapa warung makan di Tasikmalaya.Setiap warung yang kepergok menyiapkan makanan siap saji langsung ditutup. Pemilik warung juga diberikan selebaran berisi imbauan menghormati bulan suci Ramadan. Aksi ini dikawal polisi. [20]
Tahun 2008


Salah seorang korban penyerangan laskar islam.
• 1 Juni. Massa FPI menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak di sekitar Monas. Massa AKK-BB waktu itu sedang berdemo memprotes SKB Ahmadiyah. [21] Tak hanya memukul orang, massa FPI juga merusak mobil-mobil yang terparkir di sekitar lokasi tersebut. [22]
• 24 September. FPI merazia dan merusak sejumlah warung nasi dan pedagang bakso di wilayah Pasar Wetan, Tasikmalaya, karena berjualan makanan pada bulan Ramadan. Aksi ini kemudian dibubarkan polisi. [23]
Tahun 2010
• 30 April Puluhan orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) mendatangi Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat. Sekalipun polisi mencoba menghadang, massa ini tetap menerobos ke hotel, untuk membubarkan Seminar Waria yang sedang berlangsung. Sejumlah gelas dan piring hancur menjadi sasaran amuk massa. Zaenal Abidin, salah seorang pembicara yang juga perwakilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, menjadi sasaran kemarahan massa saat mencoba menjelaskan materi acara. Salah seorang anggota FPI pun memukulnya. Seusai beraksi, massa pun membubarkan diri, sambil memberikan ancaman akan kembali jika acara tetap dilangsungkan.[24]
• 25 Mei FPI mengupayakan untuk membongkar patung tiga mojang di Bekasi secara paksa. [25]
• 28 Mei Saat perayaan waisak dan solat jumat FPI melakukan bongkar patung tatung naga di Pontianak secara paksa.
Diposkan oleh islamic di 18.31 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Label: Perdagangan
Kamis, 03 Juni 2010
Mujahidin syahid

GAZA (Arrahmah.com) – Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas mengatakan ratusan mujahid telah siap lakukan aksi isytisyhad, hal ini disampaikan oleh jurubicara Al-Qassam, Abu Obeida.

Al-Qassam menjebak militer Israel dengan memasuki sebuah bangunan di wilayah Beit Lahiya yang berisi para pejuang yang siap menghabisi militer Israel. Saat mereka melakukan baku tembak, salah seorang pejuang meledakkan dirinya di dekat tank-tank milik Israel. Ini adalah aksi bom syahid pertama yang dilakukan Al-Qassam. Dan Al-Qassam memiliki ratusan mujahid yang siap melakukan aksi serupa untuk menjatuhkan banyak korban di kubu Israel. Sebuah aksi yang mereka yakini, tidak akan berani dilakukan tentara-tentara Israel.

Obeida juga mengatakan pertempuran antara militer Israel dengan para pejuang Palestina telah merambah ke wilayah-wilayah yang dikuasai Israel, seperti bukit Ar-Rayis, bukit Al-Kashif dan Al-Atra, dekat Gaza.

Sebuah pertempuran hebat terjadi Selasa (6/1) antara pejuang Palestina dengan tentara Israel di Yunis Khan, Gaza Selatan.

Lebih dari 10 tentara Israel telah tewas dan lebih dari 40 lainnya mengalami luka-luka, kebanyakan mengalami luka berat.

Obeida memperingatkan Israel, bahwa ribuan pejuang Palestina telah dipersiapkan untuk memenangkan pertempuran.

Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert dengan entengnya mengatakan, “Kami tidak berniat menyerang jalur Gaza,” seperti yang dilansir harian Israel, Haaretz.

“Kami tidak ingin menduduki Gaza dan membunuh setiap teroris, kami hanya ingin membawa perubahan untuk wilayah selatan,” lanjutnya.

Tidak jelas, maksud perkataan Perdana Menteri Negara biadab tersebut. Perubahan seperti apa yang dia inginkan setelah menelan hampir 700 nyawa penduduk Gaza dan sebagian besar korban yang tewas, adalah warga sipil. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)
Diposkan oleh islamic di 23.52 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Label: mujahidin
Sejarah Islam

Islam berawal pada tahun 622 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi. Sejarah Islam menceritakan perkembangan Islam sampai sekarang.
[sunting]
Pendahuluan

Risalah Islam dilanjutkan kembali oleh Nabi Muhammad s.a.w. di Jazirah Arab pada abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad s.a.w.mendapat wahyu dari Allah s.w.t. Setelah kematian Rasullullah s.a.w. kerajaan Islam berkembang sampai Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur.

Tanggal 12 Rabiul awwal adalah hari kelahiran Nabi Muhammad saw, yang oleh sebagian kaum islam diperingati sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Ada yang memperingati dengan penuh hikmat, biasa-biasa saja dan ada yang berlebihan meriahnya dan ada pula yang tidak memperingatinya sama sekali. Faktanya memang terdapat perbedaan pendapat tentang merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, antara yang setuju dan yang menolak dengan mengatakannya sebagai bid’ah. Walau bagaimana pun memperingati kelahiran dengan penuh hikmah, dengan mengenang sirah Rasulullah yang penuh dengan keagungan adalah sebuah perbuatan yang terpuji. Walaupun pun harus kita yakini juga bahwa Maulid Nabi Muhammad saw adalah sebagai bid’ah, katakanlah bid’ah hasanah. Sehingga kita bisa menyadari bahwa tempatkanlah peryaan ini pada tempatnya yang sebenarnya, jangan berlebih-lebihan. Karena kita dapati banyak yang sedemikian rupa memperingati Maulid Nabi Muhammad saw, sehingga terkesan bahwa perayaan yang ada jauh sekali dari esensi perayaan itu sendiri. sampai Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur.

Namun demikian, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah,kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Seljuk/Turki Seljuk,Kekhalifahan Ottoman,Kemaharajaan Mughal,India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang kuat dan besar di dunia. Tempat belajar ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam yang agung.Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam.

Pada abad ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Ottoman yaitu kekaisaran Islam terakhir tumbang.

Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang dilewati oleh jalur sutera. Kebanyakkan orang Bangsa Arab/Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi.Mekah ialah tempat suci bagi bangsa Arab ketika itu karana di situ terdapatnya berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Telaga Zamzam dan yang paling penting sekali Kaabah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim beserta Ismail, anak beliau.

Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan di Mekah pada Tahun Gajah (570 atau 571 masihi). Ia merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia. Ia dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Baginda kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan yang bahagia.

Namun demikian, ketika Nabi Muhammad s.a.w. berusia lebih kurang 40 tahun, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril a.s. Sesudah beberapa waktu beliau mengajar ajaran Islam secara tertutup kepada rekan-rekan terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk Islam)"dan seterusnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.

Pada tahun 622 masehi, baginda dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah. Peristiwa lain yang terjadi setelah hijrah adalah dimulainya kalender Hijrah.

Mekah dan Madinah kemudiannya berperang. Nabi Muhammad s.a.w. memenangi banyak pertempuran walaupun ada di antaranya tentera Islam yang tewas. Lama kelamaan orang-orang Islam menjadi kuat dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah wafatnya Nabi Muhammad s.a.w., seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan orang Islam.
Diposkan oleh islamic di 20.19 0 komentar Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Label: Sejarah
Pertempuran Israel & gaza


Diperbaharui pada: 30 Desember, 2008 - Published 12:51 GMT



Serangan Israel di Gaza
Israel ingin serangan roket dari Gaza berhenti

Kini Israel dan Hamas terlibat dalam aksi yang disebut menteri pertahanan Israel Ehud Barak "perang hingga akhir" mari kita lihat pilihan yang mereka miliki.

Pertama-tama, apakah memang ini merupakan perang hingga akhir?

Bisa jadi demikian, dan bisa jadi akan lebih buruk situasinya karena jika perang sudah dimulai, tidak mudah mengontrolnya.

Tetapi terkaan yang paling mungkin adalah mereka akan terus bertempur hingga ada intervensi diplomatik yang bisa diterima kedua kubu, atau setidaknya berada di posisi yang tidak memungkinkan mereka menolak.

Para jenderal Israel selalu mempertimbangkan dua jenis waktu dalam melaksanakan operasi militer.

Yang pertama memperlihatkan bahwa mereka harus mencapai tujuan militer yang sudah ditentukan.


Tank milik Israel
Israel memiliki lebih banyak pilihan dibanding Hamas

Yang kedua memperlihatkan banyaknya waktu yang tersisa sebelum tekanan internasional agar gencatan senjata ditetapkan menjadi tidak mungkin untuk ditolak.

Jam diplomatik ini berjalan seiring dengan jumlah kematian warga sipil, dan dengan jumlah warga Palestina yang tewas demikian tinggi, jam itu berdetak semakin kencang.

Hamas merupakan organisasi yang kurang konvensional.

Para pemimpinnya sadar reputasi mereka terbentuk oleh ideologi perlawanan.

Semakin menderita mereka, semakin keras mereka berjuang, semakin tinggi dukungan terhadap mereka di Timur Tengah.

Di wilayah yang penuh dengan kemarahan terhadap Israel dan sekutu baratnya, Hamas tidak akan menerima usul apapun yang akan membatasi aksi yang menurut mereka merupakan hak untuk berjuang.

Kelompok ini ingin mengirim pesan bahwa mereka tidak terintimidasi dan akan terus berjuang demi seluruh pihak di dunia yang marah dengan aksi Israel, dan juga kerumitan sekutu baratnya.

Akan tetapi kepemimpinan Hamas sangat cerdik. Kelompok ini mungkin akan menerima kesepakatan yang membuatnya semakin diakui di panggung internasional dan memberi napas baru pada pasukannya.

Namun untuk saat ini Israel masih menjalankan rencananya, mencoba untuk menguasai keadaan.

Dan Israel mendapat perlindungan dari pemerintahan Bush, yang masih memanfaatkan tembakan diplomatis di bulan terakhir kekuasaannya dengan mengatakan gencatan senjata memang diinginkan, tetapi hanya jika Hamas menghentikan aksi penembakan.

Disaat perang masih berlangsung, Israel memiliki lebih banyak pilihan dibandingkan Hamas.

Perang tak seimbang

Israel memiliki militer yang kuat dan modern. Hal ini tidak berarti kemenangan standar secara militer sudah pasti, karena jika sudah pasti Irak sudah menggempur Gaza sejak dulu.


Gedung Gaza digempur Israel
Israel memiliki militer modern

Perang di Gaza, seperti juga banyak konflik lain di dunia saat ini, merupakan pertempuran antara si kuat dan si lemah.

Para pakar strategi menyebutnya perang asimetris atau tak seimbang.

Dalam perang seperti ini, kubu yang lemah sadar mereka tidak punya harapan untuk mengalahkan si kuat dalam perang frontal.

Jadi, mereka berusaha memperkuat kemampuan yang dimiliki dan mendayagunakannya untuk menyerang titik yang dianggap sebagai titik lemah.

Contoh yang paling ekstrim adalah pukulan luar biasa yang dihasilkan oleh sekelompok kecil pembajak yang menabrakkan pesawat komersial ke gedung World Trade Center 11 September 2001.

Hamas sangat ingin memukul Israel sekuat mungkin dan telah mengancam untuk mengerahkan pembom bunuh diri dan juga roket.

Tetapi organisasi ini ingin juga membuat pukulan dari Israel balik memukul.

Sejak tekanan internasional terhadap israel diawali dengan jumlah korban yang tewas dari kalangan warga Palestina, satu caranya adalah berkonsentrasi dalam perang media.

Ini sangat berarti dalam perang tidak seimbang.

Menang dalam perang media di dunia yang tidak pernah berhenti dari komunikasi langsung, merupakan bagian besar dalam memenangkan perang.

Ketika jenderal Wesley Clark dari Amerika menjadi komandan pasukan Nato di Kosovo tahun 1999, dia selalu memasang stasiun televisi berita di kantornya selama 24 jam.

Israel untuk saat ini melarang wartawan internasional masuk ke Gaza.

Garis yang konsisten

Negara itu jug amenyatakan sebagian besar wilayah Israel di perbatasan Gaza sebagai zona militer tertutup yang memberi kekuasaan pada tentara untuk mengusir para wartawan.


Ibu dan anak Palestina
Jumlah warga sipil yang tewas banyak, Israel mendapat tekanan

Juru bicara Israel di seluruh dunia ters mengemukakan pernyataan yang konsisten.

Mereka berulang kali, tanpa lelah, menegaskan bahwa Israel bertindak untuk membela diri, bahwa wilayah kedaulatannya dilanggar oleh serangan roket dan bahwa negara manapun yang berada dalam posisi itu akan melakukan hal yang sama.

Selain pernyataan menteri pertahanan mengenai perang hingga akhir, tampaknya ada upaya untuk tidak mempergunakan kata-kata yang bombastis.

Hal berbeda terjadi dalam perang di Lebanon tahun 2006, membebani Israel dengan visi kemenangan yang sangat tidak mungkin tercapai.

Namun Israel juga ingin mengirim pesan lain.

Negara itu menyerang simbol-simbol kekuasan dan prestise Hamas, seperti Universitas Islam di Gaza.

Israel yakin bisa merusak posisi Hamas sehingga tidak akan bisa lagi melontarkan roket melintasi perbatasan.

Negara ini memanda satu cara untuk memisahkan kepemimpinan Hamas dan pendukung utamanya dari warga Palestina di Gaza adalah dengan memperlihatkan betapa besar kerusakan yang diderita warga akibat tindakan Hamas.

Hal itu tampaknya tidak akan terjadi.

Bagi warga Palestina, apapun yang dikatakan oleh Israel soal serangan itu adalah hinaan terhadap semua pihak.

Untuk Israel sendiri, ini bukan hanya menggalahkan Hamas semata.

Negara itu ingin menghilangkan rasa ragu terhadap kompentensi militer Israel yang tercipta sejak dipaksa berperang hingga akhir oleh Hezsbollah Lebanon tahun 2006.

Israel menyebutnya memperbaiki kekuatan militer. Artinya mereka ingin membuat calon musuh takut akan kemungkinan aksi yang bisa dilakukan oleh Israel.

 
powered by Blogger