Syi’ah Indonesia siap debat

Tokoh Syi’ah Indonesia, Hasan Daliel al Aydrus, menyatakan, pihaknya siap duduk bersama satu meja dengan kalangan Ahlussunnah untuk memperdebatkan masalah Sunni dan Syi’ah.

“Sunni dan Syi’ah tidak ada masalah dalam ukhuwah Islamiyah. Kita siap duduk dengan siapa saja, kecuali dengan satu, yaitu kelompok takfir dan mereka yang suka membid’ahkan,” kata Hasan Daliel, kemarin.

Hasan Daliel menjadi Ketua Pengarah Acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ahlul Bait Indonesia V yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (2/4) hingga Minggu (4/4) lalu. Penolakan mewarnai acara itu. Aksi massa dari sejumlah organisasi Islam menuntut acara tersebut dibubarkan. Tetapi panitia mengabaikannya dan acara berlangsung hingga akhir.

Koordinator massa penolak acara Silatnas, Ustadz Farid Ahmad Okbah, mengatakan, acara tersebut ilegal karena tidak mendapatkan izin dari Markas Besar Kepolisian Indonesia. Padahal, kata Farid, acara tingkat nasional harus mendapatkan izin dari Mabes Polri.

Dalam kesempatan tersebut, Farid juga menyatakan pentingnya digelar debat antara Ahlussunnah dan Syi’ah dalam rangka memberi keterangan yang jelas kepada umat tentang apa dan bagaimana gerakan Syi’ah. Dia meminta debat tersebut dilakukan secara terbatas, tidak diadakan terbuka di depan umum. Farid menginginkan debat dilakukan di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Alasannya, pembahasan tentang hakikat ajaran Syi’ah �yang dalam acara Silatnas disebut Ahlul Bait� memerlukan rujukan kitab-kitab induk ajaran Syi’ah asli.

“Dalam kitab-kitab asli rujukan mereka itulah terdapat ajaran mereka yang sesungguhnya. Ada yang mengafirkan para sahabat Rasulullah, hujatan terhadap istri-istri Rasulullah, juga tentang perbedaan rukun Islam dan rukun iman antara Sunni dan Syi’ah,” kata Farid dalam keterangannya kepada wartawan.

Menurutnya, Ahlul Bait yang dimaksud pada Silatnas Ahlul Bait Indonesia V adalah para pengikut ajaran Syi’ah yang berpusat di Iran. Sedangkan, lanjut Farid, sudah ada kesepakatan dunia Islam, bahwa Syi’ah tidak boleh berdakwan di daerah Sunni, begitu pula sebaliknya.

“Kalau mereka dakwah kepada orang Hindu, Budha, Kristen, tidak masalah. Tapi jangan kepada Ahlussunnah. Ini negeri Ahlussunnah,” kata pimpinan Pesantren Tinggi Al-Islam, Bekasi ini.

Namun, menurut Hasan Daliel, selama ini sebenarnya kelompok Syi’ah dan Sunni di Indonesia tidak ada masalah dalam lingkup ukhuwah Islamiyah, tidak ada masalah kaum muslimin untuk duduk bersama. Ia justru khawatir gerakan Ahlul Bait Indonesia telah disusupi gerakan Zionisme untuk menghancurkan ukhuwah Islamiyah.

“Eropa bersatu, mata uang mereka bersatu. Sedangkan umat Islam diserang dari segala sisi dan terencana. Tapi kita umat Islam masih saja saling perang,” ujarnya.


Jadi ormas

Sementara itu, melalui rapat komisi yang berjalan cukup alot, akhirnya peserta Silatnas Ahlul Bait Indonesia V memutuskan mengubah status Ahlul Bait Indonesia menjadi organisasi masyarakat (ormas). Sementara ini nama yang digunakan adalah Fitrah.

Sebagaimana dilansir laman resmi Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) Regional Indonesia, acara tersebut juga memutuskan diberlakukannya khumus, yakni lembaga yang berfungsi menangani dana khumus (pungutan) bagi para pengikut Ahlul Bait dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Menurut ajaran Ahlul Bait, orang-orang yang mampu harus menyisihkan dana sebesar 20 persen, setelah dipotong kebutuhan selama satu tahun. Dana ini disebut dengan istilah khumus.

Doa Untuk Para Syahid Dan Mujahid di Palestina dan Lebanon

Hampir dua minggu ini diskusi kebiadaban Israel terhadap kaum Muslimin di Palestina dan Lebanon hampir mengiris hati kemanusiaan, dirumah, tetangga, masjid, disekolah, diruang kantin. Tragedi kemanusiaan yang amat sangat memilukan semua orang yang memiliki hati nurani pasti mengutuk Israel yang telah menelan korban 750 orang lebih.

Pada satu kesempatan dimasjid diskusi ringan dengan beberapa teman. Ada salah seorang bertanya, "Apakah serangan Israel ke Palestina dan Lebanon yang menewaskan banyak orang itu bertanda Allah SWT telah menurunkan azab buat kaum muslimin?" Diantara kami ada yang menjawabnya bahwa itu bukanlah azab melainkan Mukjizat-Nya sebagai wujud rasa cinta-Nya kepada kaum Muslimin. Firman Allah SWT sebagaimana dalam al-Quran.

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" [QS. Al- Fushshilat]

Dalam sejarah, Mukjizat mempunyai pengertian dan pengajaran yang penting kepada manusia. Dikaruniakan mukjizat Allah SWT kepada kita untuk dilihat sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Maha Pencipta yang bertujuan menyadarkan manusia supaya kembali kepada ajaran-Nya. Kiranya benar Firman Allah SWT yang berbunyi, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka". (Q.S. Al Baqoroh : 120).

"Lantas apa yang kita harus lakukan sekarang?"

"Pertama, mari kita perkuat aqidah kita. Dengan menjalankan Syariat-Nya dengan sebaik mungkin. Kedua, kita rapatkan barisan. Pererat ukhuwah. Saling bahu membahu kalau ada yang punya rizki lebih mari sumbangkan kepada lembaga yang kompeten untuk menyalurkannya kepada rakyat Palestina dan Lebanon. Bagi yang bergerak dimedia kita kampanyekan dukungan kita untuk rakyat Palestina dan Lebanon. Bagi yang sanggup berjihad, berjihadlah dijalan Allah SWT. Ketiga, Mari kita berdoa untuk para syahid dan bagi mereka para mujahid untuk selalu diberikan kekuatan oleh Allah untuk melawan Zionis Israel." Kata-kata itu parau, menambah ghiroh. Masjid sepi terasa ramai oleh doa-doa kami untuk para syahid dan para mujahid Palestina dan Lebanon.

Gaza, Benteng “Nafas Jihad” Palestina

Gaza telah banyak ditulis media massa sebagai pusat konflik. Di kota kecil yang padat inilah lahir ratusan pejuang Palestina. Mengapa Israel tak pernah bisa menaklukkannya?

Hidayatullah.com--Jalur Gaza, adalah sebuah tempat yang menyiratkan kepedihan, namun juga semangat perjuangan bagi banyak rakyat Palestina. Wilayah ini luasnya hanya 360 km² --separuh wilayah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta-- dengan jumlah penduduknya sekitar 1.225.911 (2002).

Jalur Gaza hanya sepetak tanah tandus di Palestina. Agak berbeda dengan Gaza City, yang kini dijadikan sebagai ibu kotanya. Di Gaza City, sebagaimana daerah Yerusalem, subur luar biasa. Gaza kumuh dan semrawut. Dokar, mobil, motor dan kendaraan lainnya campur aduk.

Sudah miskin teraniaya pula. Selain lokasinya yang berada di ujung dekat perbatasan Mesir dan diapit oleh laut Mediterania, Israel menempatkan balok-balok cor setinggi 9 meter (lebih tinggi dari tembok Berlin), meliputi Jalur Gaza dari selatan, utara dan timur untuk membatasi ruang gerak warga. Tembok ini dilengkapi dengan sarana keamanan, alat penyergapan, tempat pengintai, alat-alat komunikasi, deteksi peringatan, alat perekam, dan alat-alat elektronik lainnya. Gaza ibarat akuarium hidup dan penjara besar banga Palestina.

Daerah miskin ini semakin menderita tatkala berbagai tekanan militer Israel terus diarahkan ke Gaza. Karena itulah, Jalur Gaza hingga sampai saat ini tetap menjadi daerah berbahaya bagi kalangan jurnalis. Di kota kecil yang kumuh inilah Presiden Mahmoud Abbas pernah berkantor, sebelum Gaza dikuasai Hamas.

Gaza merupakan wilayah yang masih belum terjamah oleh pendudukan Israel. Keberadaannya sebagai akibat dari perang Arab-Israel tahun 1948 dan Perang Enam Hari pada 1967, yang efeknya berakhir pembagian batas-batas wilayah antara Israel dan Palestina, yakni; Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, akibat dari pencaplokan Semenanjung Sinai, Dataran Tinggi Golan, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur oleh Israel. Sejak itu, Israel membangun dan memperluas koloni Yahudi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta menguasai lebih dari 50% teritori yang diduduki. Zionis-Israel juga meluaskan aneksasinya ke wilayah Yerusalem Timur dan Al-Aqsa, tempat suci yang pernah menjadi kiblat umat Islam sedunia.

Kini, Gaza lebih dikenal sebagai tempat jutaan orang melarikan diri dan tempat mengungsi. Anak-anak berlomba membantu orangtua mereka mengumpulkan makanan dari pusat distribusi bantuan PBB, sementara para perempuan berkumpul di dekat truk-truk, menunggu nama mereka di panggil untuk menerima jatah makanan.

Sejak Hamas berhasil menguasai Gaza, Israel dibantu Fatah langsung mengisolasi wilayah itu. Israel, selain menyatakan perang terhadap Hamas, juga telah menutup penyeberangan kunci perbatasan, menghentikan perdagangan, dan memaksa ribuan warga Palestina mencari tempat perlindungan ke lembaga-lembaga bantuan PBB.

Badan bantuan PBB untuk para pengungsi Palestina mengatakan, hampir 825.000 orang dari 1,5 juta warga Gaza termasuk kategori pengungsi.

Namun kondisi ini, sesungguhnya bukanlah mencerminkan keadaan sebenarnya. Sebab, jika warga Palestina di Gaza diberi kesempatan seperti yang lain, mereka bisa hidup secara baik. Israel dan negara-negara Barat, adalah bagian tak terpisahkan sebagai pencipta kekacauan ini.

Kesimpulan ini disampaikan oleh Shami Shafi, seorang konsultan perusahaan di Jalur Gaza. "Penduduk di Gaza punya peluang dan potensi untuk membangun perekonomian yang sukses, bila mereka diperlakukan sebagai manusia. Bila mereka diizinkan untuk bergerak. Kami bisa berkembang, tetapi kami harus bebas, bebas bergerak dan dapat memanfaatkan peluang yang ada," ujar Shafi yang tahun lalu mendirikan perusahaan untuk memajukan perkembangan ekonomi di Gaza, sebagaimana dikutip Islamonline.

Janji Syeikh Yasin

Gaza adalah saksi hidup berbagai peristiwa, termasuk berbagai luka bangsa Palestina. Banyak pejuang Islam lahir dari kota kecil ini, seperti Dr. Mahmud el Zehhar dan Ismail Haniyah, Perdana Menteri Palestina yang dipecat Presiden Mahmoud Abbas (meski tetap bekerja sebagaimana biasa). Termasuk di antaranya adalah Muhammad bin Idris al-Syafi‘e atau yang kita kenal dengan Imam Syafii.

PBB pernah menyampaikan, Gaza adalah tempat paling dilematik. Lokasi ini, katanya, sebagai lokasi paling rawan nomor lima sedunia. Namun di tempat ini pula, ”Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah” (Gerakan Perlawanan Islam) atau Hamas didirikan pertama kali.

Gaza, adalah sisa dari tempat untuk mengumpulkan semangat perlawanan para pejuang Palestina melawan penjajah. Khalid Mishaal, Kepala Biro Politik Hamas kepada pers, pernah mengatakan, strategi Hamas di Gaza sebagai ”Strategi Nafas Panjang”.

“Nafas panjang” itulah yang kini sedang diperlihatkan Hamas di saat sudah mulai tak mempercayai Presiden Mahmoud Abbas dan gerakan Al-Fatah, yang kini, justru lebih memilih dekat dengan Israel dan Amerika Serikat (AS).

Almarhum Syeikh Yasin, yang juga pendiri Hamas pernah berjanji akan menjaga Gaza. ”Saya tegaskan kepada penjajah Israel bahwa memasuki wilayah Jalur Gaza tidaklah mudah seperti pergi ber-rekreasi; militer Israel harus membayar mahal dan akan menderita kerugian yang sulit dibayangkan,” ujarnya suatu hari, dikutip Palestine Information Center pada tahun 2002.

Gaza, Sesudah Hamas Berkuasa

Dunia terperanjat ketika Hamas secara tiba-tiba menduduki kantor Kepresidenan Mahmoud Abbas di Gaza, awal 14 Juni 2007 lalu. Hamas telah menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, beberapa jam setelah Presiden Mahmoud Abbas membubarkan parlemen dan menyatakan keadaan darurat.

Kisah ini, adalah akhir dari gesekan antara dua pejuang pembebasan Palestina, Hamas dan Fatah, pimpinan Mahmoud Abbas. Kabarnya, akibat konflik tak ada ujungnya itu, sedikitnya telah menewaskan 100 warga Palestina.

Sehari Hamas berkuasa, sepanjang malam, bendera Hijau (bendera Hamas) berkibar sebagian wilayah Gaza. Para pendukung Hamas merayakannya di jalan-jalan. Sementara itu, serdadu Fatah terlihat diikat dan dibawa dengan mobil.

"Semua markas di layanan keamanan Jalur Gaza berada di bawah kontrol Brigade Izuddin al-Qassam, termasuk kompleks presiden," kata seorang jurubicara sayap bersenjata Hamas kepada kantor berita AFP. Brigade Izuddin al-Qassam adalah sayap militer bentukan Hamas paling ditakuti Israel.

Keputusan Hamas menguasai markas presiden adalah cara terakhir mencari konsilisasi dengan Fatah, setelah beberapa kali usaha menyatukan pandangan tak berhasil. Namun Ismail Haniyah menolak anggapan terpisahnya Gaza dan Tepi Barat. "Jalur Gaza merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan bagian integral dari ibu pertiwi rakyat Palestina," tuturnya.

Liputan media massa asing kontan seragam. Bahkan, media massa Indonesia –yang sering hanya mengutip pers Barat—lebih membela Mahmoud Abbas dan kelompok Fatah yang justru berlindung pada Amerika dan Israel.

Karena Jalur Gaza adalah tempat paling rawan bagi wartawan, tempat ini nyaris tak terberitakan secara fair oleh banyak media. Di antara media lokal yang secara baik memberitakan kondisi tempat itu adalah Mafkarah Al Islam, yang memiliki koresponden di Gaza dan Palestina.

Sebagaimana dikutip Mafkarah Al Islam, kondisi Gaza pascapertempuran jauh berbalik 180 derajat. Sebelum pecahnya pertempuran antara Fatah dan Hamas yang berakhir dengan menyingkirnya Fatah dan pasukannya, kondisi jalur Gaza amat parah untuk bisa diceritakan. Kevakuman keamanan, rasa takut, dan serangkaian kekacauan terjadi di mana-mana. Kecemasan dirasakan sepanjang waktu, tatkala Fatah berkuasa.

Aktivitas kejahatan seperti perampokan, aksi penculikan terhadap para ulama, dan imam masjid penghafal Al Qur’an, serta pecahnya baku tembak karena masalah-masalah remeh --yang terjadi antarkelompok, pribadi, atau antarkeluarga—setiap saat terjadi.

Kekacauan merembet pada ketiadaan hukum. Termasuk permusuhan terhadap pengadilan, yaitu dengan cara membebaskan para tertuduh dengan paksa dari tuduhan, serta melepaskan orang-orang yang telah divonis kurungan dan pengintimidasian terhadap para hakim supaya mau melepaskan pekerjaanya.

Dr. Shalih Raqab, Wakil Kementerian Wakaf dari jalur Gaza menyatakan, sembilan ulama terbunuh di tangan sempalan revolusi. Biasanya, mereka menjadikan orang-orang berjenggot dan mereka yang terlihat sebagai aktivis Islam sebagai sasaran.

Puluhan kaum muslim yang berjenggot telah menjadi korban penyiksaan sempalan pengikut Ahmad Dahlan, salah satu pengikut Fatah. Dan kekejaman yang paling buruk dari pengikut Mahmoud Abbas ketika menculik Hisam Abu Qainash, kemudian melemparkannya dari lantai lima belas. Namun situasi itu terhenti tatkala Hamas menguasa Gaza.

Minuman Keras dan Prostitusi

Semenjak Jalur Gaza dikuasai Brigade Izzuddin Al-Qasam, kota kecil yang padat ini nyaris terkendali.

Sejumlah pendunduk dari berbagai tingkatan mengungkapkan dengan gembira ketenangan yang mereka rasakan, yang telah hilang sejak beberapa tahun. Adalah Syakir Ashfur dari Khan Yunis Gaza selatan yang juga mahasiswa di Universitas Islam Gaza, bisa aktif kembali untuk pergi ke universitas setelah sebelumnya hal itu tidak bisa ia lakukan karena ia berjenggot. Selain itu, ujarnya, posisi Universitas Islam Gaza sendiri berada di tengah-tengah titik konflik.

"Aku menghadapi kesulitan yang amat sangat ketika pergi untuk melaksanakan shalat Subuh dan isya di masjid. Aku merasa tidak akan kembali dalam keadaan hidup setelah shalat, kami merasa tidak aman sama sekali."

Namun kekhawatiran itu ternyata tak terjadi. Yang terjadi adalah hancurnya kelompok Dahlani. Yang dimaksud dengan Dahlani adalah pengikut setia pasukan Ahmad Dahlan, kelompok bersenjata di bawah Presiden Mahmoud Abbas.

Menurut Ashfur, hancurnya sempalan Dahlani adalah bentuk murka Allah terhadap mereka karena pembangkangan mereka terhadap Allah, ulama, dan para imam masjid.

Sebuah Organisasi Independen untuk Hak-Hak Penduduk Palestina dalam data statistiknya pada tahun 2007 menunjukan bahwa dalam satu bulan rata-rata 54 orang tewas di jalur Gaza karena perselisihan keluarga, pencurian, dan sebab-sebab lainnya yang menyebabkan hilangnya rasa aman.

Setelah dua minggu Gaza di bawah kontrol Al-Qasam, beberapa sumber dari kalangan medis menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit yang berada di penjuru Gaza tidak didatangi seorang pasien pun yang sakit atau terluka akibat hilangnya kontrol keamanan.

Pagi hari, setelah al-Qasam mengumumkan menguasai jalur Gaza, Milisi al-Qasam mendatangi pusat-pusat penjualan minuman keras. Di antaranya, tempat terkenal At Tahliyah di daerah Khan Yunis, Gaza selatan. Tempat itu bisa dikuasai seluruhnya oleh Al-Qasam dan dibunuhnya tiga “dedengkot” penjual dan produsen obat-obatan terlarang, kemudian memusnahkan barang haram ini dengan jumlah yang amat besar.

Al-Qasam juga mendatangi rumah-rumah bordir dan tempat praktik prostitusi yang sebelumnya dilegalkan oleh pihak yang bertanggung jawab. Sekarang sudah tidak ditemukan lagi di Jalur Gaza. Sudah banyak diketahui bahwa di tempat inilah Israel menciptakan “tentara” dengan jumlah amat besar dari orang-orang Palestina sendiri, yaitu dengan mengambil gambar ketika mereka melakukan perzinaan dan mengancam akan menyebarkan gambar itu jika ia enggan membantu Israel. Biasanya, pria-pria yang direkam gambarnya ini lantas diperas agar bersedia menjadi ”mata-mata” Israel.

Mudah-mudahan ketaatan pada agama ini bisa menjadi sumber kekuatan tidak terputus bagi pejuang Palestina di Gaza. [Thoriq/cha/www.hidayatullah.com]

penyebaran islam dalam jalur perdagangan

PENDAHULUAN
Kedatangan Islam ke wilayah Asia Tenggara diduga karena proses perdagangan dan bukan melalui proses penaklukan suatu wilayah. Hal ini bisa dilihat dari peranan wilayah Asia Tenggara pada saat itu sebagai salah satu jalur perdagangan yang diminati oleh para pedagang. Jalur perdagangan itu masyur dikenal sebagai jalur sutra laut yang membentang dari mulai Laut Merah- Teluk Persia- Gujarat- Bengal- Malabar- Semenanjung Malaka- hingga ke China.
Teori-teori masuknya islam ke Asia Tenggara sebagaimana yang telah masyur adalah ada tiga kemudian berkembang menjadi empat pada saat ini, yaitu:
a. Teori Arab
b. Teori India
c. Teori Persia, dan
d. Teori China
Dengan keberadaan jalur perdagangan ini, memudahkan dalam penyebaran agama islam, terutama di wilayah pesisir pantai hingga akhirnya masuk ke wilayah pedalaman. Selain itu penguasaan wilayah pesisir oleh komunitas muslim pada saat itu semakin mempermudah penyebarluasan dakwah dan syiar islam kepada penduduk pribumi.
Dalam studi penyebaran Islam di wilayah daratan Asia Tenggara yang meliputi Thailand, Myanmar dan Indocina, pola penyebaran melalui perdagangan sangat dominan sekali. Selain itu adanya emigrasi suatu penduduk untuk mendiami wilayah baru di daratan Asia Tenggara ikut pula mempengaruhi proses penyebaran agama islam seperti contohnya di wilayah Indocina.
Maka dalam pembahasan kali ini akan mengkaji penyebaran agama islam di wilayah daratan Asia Tenggara dengan fokus kajian di wilayah Thailand, Myanmar dan Indocina.

PEMBAHASAN
A. Thailand
Kedatangan islam di Thailand telah terasa pada masa kerajaan Sulothai pada abad XIII. Dalam proses penyebaran agama islam di negeri ini faktor yang paling dominan adalah melalui perdagangan terutama saat masa kerajaan Ayutthaya.
Pada waktu itu orang-orang muslim Thailand memiliki peran yang sangat penting diantaranya sebagais audagar, menteri maupun kepala pelabuhan. Sehingga secara langsung mupun tidak langsung memiliki akses ke dalam kerajaan dan menjadi kelompok yang sangat berpengaruh di istana.
Maka dengan pengaruh-pengaruh dari orang orang muslim yang memiliki posisi penting itu menjadi lebih leluasalah penyebaran agama islam terutama kepada rakyat yang memang memiliki kontak langsung dalam perdagangan dan jaminan politik dari raja-raja yang berkuasa secara langsung memberi ruang yang cukup untuk mengenalkan islam secara terbuka.
Sebenarnya wilayah selatan thailand pada masa dahulu bukan termasuk wilayah thailand. Sebenarnya semenanjung Malaya yang berpenduduk melayu yang dikelola dalam negara-negara kecil. Orang-orang melayu ini memeluk agama islam sepanjang abad ke lima belas. Satu abad sebelumnya, kerajaan thailand mulai melakukan penakhlukan dans erangan di semenanjung malaya yang memuncak pada 1767 M, dengan penaklukan semua negara muslim sampai ke Ligor. Hingga akhirnya wilayah Patani pun menjadi bagian dari kerajaan sejak abad ke sembeilan belas . Inilah yang nantinya membuat mengapa etnis muslim thailand terkonsentrasi di wilayah selatan.
Kaum muslim tidak hanya mampu mengontrol jalur perdagangan yang melintasi semenanjung, namun juga mampu mengamankan perjanjian administratif di seluruh kerajaan Ayutthaya.
Namun demkian komunikasi yang kurang bagus dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan elit penguasa kerajaan pada saat itu yang jelas non muslim membuat penyebaran islam menjadi terkendala dan hanya terfokuskan di wilayah thailand selatan terutama yang berbatasan dengan semenanjung Malaka dan wilayah malaysia (melayu).
Hingga pada akhirnya, rapuhnya melayu patani di thailand selatan, hancurnya kekuatan politik dan hilangnya peran elite tradisional mereka menimbulkan efek melemahkan umat. Bahasa melayu yang menjadi perekat identitas mereka dan media dalam sistem pengajaran dihapuskan, karena mendapat pengawasan dari penguasa kerajaan.
Komunitas muslim yang belum banyak itu, hanya sekitar dua juta juwa mengalami dilema yang kompleks. Diperburuk oleh keadaan kelompok muslim yang terpusat di propinsi bagian selatan yang menginginkan kemerdekaan dan keikutsertaan mereka dalam bernegara tidak mendapat tempat, akhirnya mereka menjadi bangsa yang diburu dan ditaklukan.

B. Myanmar
Islam sampai ke Myanmar melalui banyak jalan. yaitu, para pedagang arab muslim menetap di garis pantai selama abad pertama hijriyah (ke 7 M) atau sesudahnya, mula mula di atas pantai Arakan, dan kemudian ke selatan. Kemudian disusul oleh komunitas india dan malaysia (melayu) yang telah efektif dalam menyebarkan agama islam. Akhirnya para pengungsi dari Yunnan di abad sembilan belas menetap di bagian utara negeri itu.
Suatu negara muslim pada saat itu didirikan di Arakan ketika sultan bengal yang Muslim Nasiruddin Mahmud Shah (1442-1459 M) membantu raja Sulaiman Naramitha membangun negara Mrauku yang muslim.
Pemerintahan muslim berlangsung beberapa abad di Arakan dan meluas ke selatan sejauh Moulmein selama pemerintahan Sultan salim Shah Razagri 91593-1612 M). Pada saat itu bahasa Persia merupakan bahasa negara bagu negara muslim Arakan. Ibukotanya Myohaung.
Pada 1784 myanmar yang pengikut budha menaklukan negara muslim, diikuti antara 1824 dan 1826 oleh Inggris. Maka pada saat Myanmar merdeka pada 1948, Arakan dimasukkan kedalam wilayah kekuasaan negara Myamnar.

C. Wilayah Indocina
Pada abad pertengahan, Indocina dibagi kedalam tiga kerajaan: Annam (Vietnam sekarang), Kampuchea dan Champa. Annam terdiri hanya dataran Tonkin Utara, yakni delta sungai merah. Annam adalah negara buddha. Sementara Kampuchea adalah wilayah kerajaan Hindu yang memiliki wilayah lebih luas daripada yang dimiliki oleh negara Kamboja dewasa ini. Sementara bagian tengah dari Vietnam sekarang, pada waktu itu adalah wilayah kekuasaan Champa.
Wilayah ini pernah mengalami suatu fase yang memerankan peranan pentingd alam perkembangan islam, khususnya di wilayah indocina, baik menyangkut politik maupun ekonomi. Dominasi kaum muslim dalam perdagangan dan upaya penyiaran islam yang amat gencar dilakukan di daerah ini telah membantu menfasilitasi naik pamornya kelompok muslik di Indocina terutama yang berpusat di wilayah kerajaan kampuchea. Di antara wilayah-wliayah indocina lainnya seperti vietnam dan laos, wilayah Kampuchea memiliki peranan dan pengaruh kaum muslim lebih besar, karena beberapa abad sebelumnya di Champa, yang kemudian bergabung dengab kerajaan kampuchea pernah terdapat kesultanan Muslim.
Penduduk muslim kampuchea, sebagaimana kaum muslim lainnya bersifat kosmopolitan. Mungkin karena faktor inilah yang kemudian menjadikan penguasa kampuchea masuk islam di awal abad ke 17.
Mayoritas muslim di wilayah ini berasal dari etnis Cham. Sulit dipastikan kapan cham mulai mengenal al Qur’an. Islam memasuki masyarakat Champa diperkirakan pada periode dinasti Zoong di China (960-1280 M). Komunitas muslim cham sudah ada pada abad ke X.
Tampaknya melalui hubungan dengan orang-orang melayu lah Cham menjadi muslim. Setelah kejatuhan negeri pada tahun 1470 oleh kerajaan Annam yang agresif dan selalu melakukan ekspansi dan mengambil seluruh wilayah kerajaan Champa, menyaksikan sebagian komunitas mereka mengungsi ke Kampuchea, dimana mereka semua adalah muslim.
Maka kerajaan Champa ini memiliki pertalian dengan negara Hindu jawa dan malaka. Ketika wilayah ini dikuasai oleh Annam dan ditawarkan memasuki agama islam, memeluk islam secara masal. Hingga akhirnya seperti dijelaskan sebelumnya melakukan emigrasi ke wilayah Kampuchea dan sempat sukses membawakan agama islam kepada elit penguasa kerajaan kampuchea.

KESIMPULAN
Kedatangan islam ke wilayah daratan Asia Tenggara secara garis besar bersamaan dengan kedatangan islam di wilayah semenajung Asia Tenggara hal ini dikarenakan adanya keterkaitan hubungan perdagangan diantara wilayah wilayah tersebut.
Akan tetapi dalam prpses penyebarannya tidak selaras dan bisa dikatakan tidak berkesinambungan meskipun pada waktu dulu islam memalui masyarakat pribumi maupun asing yang mendiami wilayah Thailand, Myanmar maupun Indocina memiliki peranan penting dalam perdagangan maupun dalam peneybaran agama islam.





Penyebaran Islam (1200 - 1600)
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penyebaran Islam di Indonesia (1200 - 1600)
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.[1] Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatra (Barus) [2]. Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bi Affan, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima ptra ratu Sima dari Kalingga masuk Islam [3].
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa kholifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).
Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Gujarat
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat adalah tidaklah benar, apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syiah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mashab Safi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam di masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M)di Gresik.
Masa kolonial
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Belanda datang ke Nusantara untuk berdagang, namun pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC, sejak itu hampir seluruh wilayah Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:
• Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
• Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang Guru Besar ke-Indonesiaan di Universitas Hindia Belanda, yang juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah. Dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji, karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.[4]
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang belajar di Kairo, Mesir banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, diantara mereka ialah Muhammad Djamil Djambek dan Abdul Karim Amrullah. Pembaruan Islam yang tumbuh begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah pembaruan seperti Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun 1906, Tahir bin Jalaluddin menerbitkan koran pembaruan al-Iman di Singapura dan lima tahun kemudian, di Padang terbit koran dwi-mingguan al-Munir.[5]
Demografi
Sebagian besar ummat Islam di Indonesia berada di wilayah Indonesia bagian Barat, seperti di pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan untuk wilayah Timur, penduduk Muslim banyak yang menetap di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Utara dan enklave tertentu di Indonesia Timur seperti Kabupaten Alor, Fakfak, Haruku, Banda, Tual dan lain-lain.
Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan Madura yang secara besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Suharto selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk pertamakalinya, pada tahun 1990an ummat Kristen menjadi minoritas di Maluku. Kebijakan transmigrasi ini, yang telah melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan sejumlah konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian wilayah Papua.
Arsitektur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Islam di Indonesia
Islam sangat banyak berpengaruh terhadap arsitektur bangunan di Indonesia. Rumah Betawi salah satunya, adalah bentuk arsitektur bangunan yang banyak dipengaruhi oleh corak Islam. Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era Muslim[6], disebutkan bahwa Rumah Betawi yang memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di Indonesia.
Masjid


Masjid Raya Medan al Ma'shun, adalah salah satu ciri bangunan berarsitektur Islam yang ada di Indonesia
Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[7] masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah.[8]
Pendidikan


Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gambar diambil akhir Januari 2006.
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.[9] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya.
Organisasi
Terdapat beberapa organisasi Islam di Indonesia, diantaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Jamiat Khair, sebuah organisasi Islam tempat para ulama dan aktivis bergabung, tempat bermulanya Ahmad Soorkati mengawali karir dakwahnya di Indonesia. Ia diundang secara khusus oleh gerakan ini untuk menjadi pengajar pada berbagai badan pendidikan yang dirintisnya pada tahun 1912. Ia datang dari Sudan, membawa dan mengusung pola pikir rasional dalam berbagai kuliahnya. NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU seringkali dikategorikan sebagai Islam traditional, salah satunya karena sistem pendidikan pesantrennya. Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua, dengan anggotanya yang sekitar 30 juta. Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Unjuk rasa menurut islam
Tahun 1998
• 14 Oktober-18 Oktober Badan Pencara Fakta DPP-FPI mengadakan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustadz, dan beberapa guru pengajian dengan dalih dukun santet di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember, Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab.
• 21 Oktober
o DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap dan Seruan tentang hasil kerja Badan Pencari Fakta DPP-FPI dari tanggal 14-18 Oktober 1998
o Berbarengan dengan hal tersebut di atas DPP-FPI menyampaikan pernyatan sikap dan seruannya kepada Presiden Republik Indonesia tentang "Kasus Ninja"
o DPP-FPI mengumumkan bahwa pencantuman nama Front Pembela Islam sebagai penanggung jawab buku yang berjudul Bangkitnya Kembali Gerakan Marxisme, Leninisme/Komunisme di Indonesia setebal 12 halaman yang ditulis oleh Abul Ghozwah diterbitkan di Jakarta, medio Oktober 1998, adalah tidak benar.
• 28 Oktober DPP-FPI mengeluarkan "Seruan Jihad FPI" terhadap "pasukan ninja" yang isinya menerangkan bahwa pelaku/dalang/penyandang dana dan atau siapa pun yang terlibat dalam aksi ninja dalam penteroran terhadap ulama adalah halal untuk ditumpahkan darahnya.
• 7 November DPP-FPI mengeluarkan pernyataan sikap yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998.
• 12 November DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pertanggungjawaban Orde Baru.
• 13 November Menyampaikan aspirasi ke Sidang Istimewa MPR 1998 tentang tuntutan rakyat yang menghendaki :
1. Pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal
2. Pencabutan P4
3. Pencabutan Lima Paket Undang-undang Politik
4. Pencabutan Dwifungsi ABRI dari Badan Legislatif atau Eksekutif
5. Penghargaan hak asasi manusia
6. Pertanggungjawaban mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto
7. Permohonan Maaf Golkar sebagai Penanggung Jawab Orde Baru
• 14 November
o DPP-FPI menyampaikan sikap solidaritas kepada angkatan mahasiswa reformis Indonesia sebagai front terdepan dalam perjuangan Rakyat Indonesia
o DPP-FPI mengumumkan bahwa ormas ini (Front Pembela Islam) telah mendaftarkan diri ke Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia
• 22 November Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon. Laskar Pembela Islam berhasil memukul mundur penyerang, dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar LPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI.[1]
• 26 November DPP-FPI mengeluarkan kronologi Insiden Ketapang, tentang diserangnya perkampungan muslim oleh sejumlah preman Ambon non-Muslim yang menghancurkan sebagian bangunan Mesjid Khairul Biqa'. Hal ini disampaikan langsung dalam tatap muka dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta
• 1 Desember DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang Insiden Kupang, Nusa Tenggara Timur yang intinya "mengecam, mengutuk dan melaknat tindakan sekelompok orang Kristen Radikal yang telah merusak / membakar sejumlah mesjid dan membantai / membunuh / menganiaya sejumlah umat muslim.
• 16 Desember FPI beserta ormas-ormas Islam lainnya di tugu Monumen Nasional berunjuk rasa dan mengeluarkan pernyataan sikap tentang penutupan tempat-tempat maksiat menghadapi bulan suci Ramadan 1419 H/1998 M.
Tahun 1999
• 5 Januari DPP-FPI mengeluarkan surat dukungan perjuangan kepada santri dan warga kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Jati Negara, Jakarta Timur, dalam memperjuangkan Amar ma'ruf nahi munkar dengan usaha menutup tempat-tempat maksiat di lingkungan sekitarnya yang menjadi sarang minuman keras, perjudian, pelacuran dan premanisme yang telah mengganggu kamtibnas serta merusak nilai-nilai agama dan sosial kemasyarakatan.
• 21 Januari DPP-FPI berkunjung ke Mabes TNI di Cilangkap untuk menekan TNI agar menuntaskan kasus Ambon.
• 29 Maret DPP-FPI mengutus delegasi yang dipimpin oleh Sekjen FPI, KH. Drs. Misbahul Anam untuk menyampaikan surat kepada Jenderal Polisi Roesmanhadi perihal Permohonan Pemeriksaan mantan Menhankam/Pangab RI Jend. (Purn.) L.B. Moerdani dan kroni-kroninya tentang keterlibatannya dalam beberapa kerusuhan sebagaimana diberitakan oleh sebuah majalah Far Eastern Economic Review (FEER) yang terbit di Hongkong.
• 11 April Mobil Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab ditembaki oleh orang yang tak dikenal
• 17 April Laskar Pembela Islam mengeluarkan pernyataan sikap bersama ormas Islam lainnya yang berisi mengutuk pelaku pemboman Mesjid Istiqlal, dan menuntut kepada pihak kepolisian agar mengusut secara tuntas pelaku pemboman tersebut.
• 24 Mei DPP-FPI dengan laskar-nya berhasil menangkap oknum mahasiswa Universitas Tarumanegara yang bernama Pilipus Cimeuw yang telah menurunkan spanduk FPI yang dipasang di jembatan penyeberangan di depan kampusnya karena tersinggung dengan isi tulisan spanduk yang berbunyi Awas waspada! Zionisme & Komunisme Masuk di Segala Sektor Kehidupan. Dua rekannya, Mario dan Iqbal melarikan diri
• 30 Mei
o DPP-FPI mengeluarkan Sikap Politik "netral terarah" dalam menghadapi Pemilu 7 Juni
o DPP-FPI mengeluarkan fatwa tentang "keharaman" memilih partai yang menetapkan calon legislatif non-muslim dalam Pemilu 1999 melebihi 15%.
• Awal Juni Tim pengkaji masalah Aceh DPP-FPI membuat konsep penyelesaian masalah Aceh, mulai dari pemberdayaan ekonomi sampai dengan pemberlakukan Syari'at Islam.
• 2 Juni DPP-FPI dan LPI berunjuk rasa di depan Mapolda Metro Jaya mengeluarkan pernyataan sikap agar media-media pornografi, perjudian, pelecehan dan penindasan terhadap Islam dan ummat Islam dihapus.
• 6 Juni Malam hari sebelum Pemilu 1999, LPI menyelamatkan 18 orang ustadz yang terbagi di beberapa wilayah ibu kota dan sekitarnya, karena telah dianiaya oleh sejumlah kader PDI Perjuangan yang telah tersinggung oleh seruan dan fatwa beberapa ormas Islam
• 24 Juni DPP-FPI mengeluarkan sikap tentang "Penolakan Calon Presiden Wanita"
• 28 Juni DPP-FPI mengeluarkan "pelurusan berita" tentang FPI Menjenguk Soeharto yang dimuat di beberapa media massa ibu kota adalah Fitnah
• 14 Juli Konsep FPI tentang masalah Aceh dibahas oleh sejumlah petinggi TNI di Cilangkap, dan mendapat respon yang positif, kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat yang juga mendapat respon yang baik
• 22 Agustus DPP-FPI, LPI dan simpatisan mengadakan Pawai Akbar keliling Ibu Kota Jakarta dengan nama "Pawai Anti Maksiat" yang bertema "Meraih Taat, Mencampak maksiat dalam rangka menuju Indonesia Baru yang Religius". Dimulai dari Markas Besar LPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat dan berakhir di Kampung Utan, Ciputat, Jakarta Selatan
• 23 Agustus LPI mengeluarkan surat pernyataan protes LPI terhadap TVRI yang memberitakan bahwa pawai keliling ibukota Jakarta yang dilakukan FPI sehari sebelumnya (22/08) adalah pawai politik dalam mendukung salah satu calon presiden.
• 27 Agustus DPP-FPI mengeluarkan surat pemberitahuan yang dimuat di beberapa media ibukota tentang "Penjelasan Pawai Akbar FPI", sehubungan dengan terjadinya ketegangan antara Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) dan LPI sebagai anak organisasi FPI.
• 13 September LPI menutup beberapa tempat perjudian di daerah Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat dan berhasil menangkap dua bandar judi dengan barang buktinya.
• 18 September. LPI menutup tempat pelacuran/prostitusi di wilayah Ciputat
• 22 September LPI menutup diskotek Indah Sari yang menjadi sarang narkoba di Petamburan, Tanah Abang
• 25 September DPP-FPI mengeluarkan surat pernyataan menolak Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU-PKB)
• 25 September
o DPP-FPI mengeluarkan surat pernyataan tentang bahaya Forkot dan Famred sebagai kelompok mahasiswa kiri
o Aksi Peduli berbagai Kasus Nasional
1. Penyerahan bantuan ke Ambon sejumlah kurang lebih Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) serta 7 kontainer logistik dan obat-obatan, bantuan tersebut diberikan melalui
 Ikatan Silahturrahmi Maluku
 KH. Abdul Wahab Polpoke
 Tokoh-tokoh Ambon
 Bapak Rustam Kastrol, dkk.
2. Bantuan serupa diberikan juga untuk Sambas dan Tual serta
Aceh
• 12 Desember Gedung Balai Kota DKI Jakarta diduduki selama 13 jam oleh LPI menuntut penutupan tempat hiburan selama bulan suci Ramadhan dan minggu pertama Syawal
Tahun 2000
• 27 Maret Mabes LPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Peraturan Daerah anti-Maksiat
• 15 Mei DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Undang-Undang anti-Maksiat
• 24 Juni DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pembubaran Komnas HAM dan Laskar Pembela Islam menyerbu Gedung Komnas HAM karena kecewa atas kinerjanya yang diskriminatif terhadap persoalan ummat Islam
• 23 Juli Al-Habib Sholeh Alattas, penasihat FPI ditembak hingga terbunuh di Jakarta
• 24 Juli KH. Cecep Bustomi, deklarator FPI, diberondong tembakan hingga tewas di Serang
• 10 Agustus DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Maklumat Pengembalian Piagam Jakarta
• 15 Agustus Mabes-LPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang penolakan Calon Presiden Wanita
• Agustus Milad FPI ke-2 dengan tema Pawai Piagam Jakarta
• 1 Oktober
o DPP-FPI mengeluarkan Surat Seruan Moral Media. Seruan tersebut dikirimkan ke semua instansi terkait, termasuk seluruh media cetak maupun elektronik.
o DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang pembebasan Al-Aqsha
• 9 Oktober Mabes-LPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Seruan Tolak Israel.
• 11 Desember Tim monitoring FPI dikejar dan ditembaki oleh aparat kepolisian Polres Jakarta Barat, sepanjang 4 km, dari jembatan layang Grogol hingga Petamburan.
• 13 Desember Rumah kediaman Al-Habib Sholeh Al-Habsyi, Ketua Majelis Syura FPI Jawa Barat, dijarah dan dibakar gerombolan preman.
• 14 Desember Perang Cikijing, yaitu ribuan anggota LPI mendatangi pusat pelacuran Cikijing di perbatasan Subang-Karawang untuk menuntut balas kebiadaban para preman terhadap Habib Sholeh Al-Habsyi.
• 24 Desember Presiden RI ke-4, Gus Dur lewat Dialog di SCTV, mengultimatum pembubaran FPI.
Tahun 2001
• 27 Agustus Ratusan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta. [2] [3]
• 9 Oktober FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air.
• 15 Oktober Polda Metro Jaya menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian mengepung kantor Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III Jakarta Barat dan terjadi bentrokan
• 7 November Bentrokan terjadi antara Laskar Jihad Ahlusunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar. [4]
Tahun 2002
• 7 Januari DPP-FPI mengeluarkan fatwa haram bagi Pemerintah untukmemungut pajak dari rakyat kecil, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Pulsa Telepon, serta menyusutkan dana pelayanan masyarakat lainnya selama korupsi tidak diberantas.
• 28 Januari FPI Maluku menggugat Kapolri Rp 10 Miliar, karena dianggap melakukan diskriminasi terhadap kasus Ambon. [5]
• 26 Februari FPI dan Majelis Mujahidin Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Kedutaan Besar Singapura tentang
o Pelarangan jilbab di Singapura
o Pernyataan provokatif Lee Kuan Yew. [6]
• 15 Maret[7]
o Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI), Tubagus Muhammad Sidik, menegaskan bahwa aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang terbukti melakukan kemaksiatan merupakan hak masyarakat.
o Satu truk massa FPI (Front Pembela Islam) mendatangi diskotek di Plaza Hayam Wuruk.
o Sekitar 300 masa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta.
• 21 Maret DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan Protes Keras terhadap Filipina yang telah melakukan rekayasa intelijen dalam penangkapan para aktivis dakwah Islam. [8]
• 22 Maret DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang seruan penghentian dan pelarangan perjalanan ke Israel dengan dalih wisata ziarah ke Al-Aqsa atau alasan apapun yang tidak berkaitan dengan upaya pembebasan Al-Aqsa
• 24 Maret Sekitar 50 anggota FPI mendatangi diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek menutup aktivitasnya. Tempo Interaktif
• 25 Maret DPP-FPI menyatakan penolakan kedatangan Shimon Peres, Menlu Israel ke Indonesia. Surat pernyataan ini diikuti oleh Patroli Anti Israel yang digelar Laskar FPI di berbagai daerah, khususnya bandara-bandara internasional dan tempat-tempat wisata di Indonesia.
• 8 April FPI bersama puluhan ormas Islam lain mendeklarasikan pembentukan Komite Pembebasan Al-Aqsha (KPA) di Kantor Pusat DPP-FPI yang kemudian dijadikan sebagai Sekretariat Bersama KPA. Saat itu juga dibuka pendaftaran jihad ke Palestina. Di hari pertama tidak kurang dari 10.000 mujahid telah mendaftarkan diri. KPA dibentuk dengan tujuan jangka panjang memerdekakan Al-Aqsha dari penjajahan zionis Yahudi Israel. Karenanya, pendaftaran tersebut akan tetap dibuka sehingga tujuan utama KPA terealisasi. [9]
• 17 Mei Ketua FPI Sumatera Utara, Sulistyo, ditikam sekelompok pemuda. [10]
• 20 Mei Ketua Umum FPI diundang ke Departemen Kehakiman dan HAM, untuk mengomentari Draft III Rancangan Undang-Undang Terorisme.
o Pada saat yang sama digelar Dialog Nasional dengan pemakalah
 Prof. Dr. Romli Atmasasmita SH, LLM. Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional dan Guru Besar Hukum Pidana Internasional di Universitas Nasional
 Prof. Dr. H. Muladi, SH. Mantan Menteri Kehakiman RI
 Dr. Adnan Buyung Nasution, pendiri LBH
o Sementara sebagai pembanding adalah
 H. Ahmad Sumargono, anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Partai Bulan Bintang dan
 Habib Muhammad Rizieq Syihab, Ketua Umum FPI
• 24 Mei Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI, Tanah Abang, Jakarta Pusat. [11]
• 26 Juni Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI [12], massa Front Pembela Islam (FPI) merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu, sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe Betawi dan Margot Kafe. Tempo Interaktif
• 5 Agustus Perayaan ulang tahun ke-4 FPI dengan tema Pawai Hukum Islam. [13]
• 4 Oktober "Pencidukan" dua aktivis FPI dan seorang istri Komandan Laskar FPI oleh aparat Polres Metro Jakarta Pusat. [14] [15]
• 5 Oktober
o Penangkapan 8 aktivis FPI oleh Polres Metro Jakarta Pusat
o Dialog Ketua Umum FPI di Liputan 6 SCTV dengan dua perwira Polda Metro Jaya tentang penculikan dan penangkapan aktivis FPI
• 8 Oktober Dialog Ketua Umum FPI di Kupas Tuntas, Trans TV tentang Aksi FPI tanggal 3 Oktober
• 14 Oktober Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang mereka anggap telah melakukan aksi main hakim sendiri terhadap tempat hiburan. Tempo Interaktif
• 16 Oktober Pemeriksaan dengan penjagaan ketat terhadap Ketua Umum FPI Habib Rizieq di rumah tahanan Polda Metro Jaya dengan tuduhan penghinaan terhadap kepolisian lewat Dialog di SCTV dan Trans-TV. [16]
• 6 November Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh Front Pembela Islam (FPI), maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan maklumat pembekuan Laskar Pembela Islam di seluruh Indonesia untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. [17]
• 26 Desember
o FPI menyatakan menemukan sepuluh penyusup di organisasinya. [18]
o Laskar FPI akan diaktifkan kembali. [19]
Tahun 2003
• 20 Januari Front Pembela Islam (FPI) bersama Forum Ulama Se-Jawa dan Sumatra menuntut pemerintahan Megawati Soekarnoputri diganti jika dalam waktu satu bulan tidak bisa menyelesaikan masalah kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan telepon, serta masalah bangsa lainnya. (Tempo Interaktif)
• 14 Maret Laskar FPI siap bantu Wartawan yang diintimidasi "Orang-Orang" Tommy Winata. (Tempo Interaktif)
• 23 Maret FPI dan ormas Islam lainnya melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menentang serangan terhadap Irak. (Tempo Interaktif)
• 8 April Ketua Umum FPI dengan Tim Kemanusiaan Hilal Merah Indonesia berangkat ke Yordania, untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Irak.
• 20 April Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ditahan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta (1) setelah dijemput paksa dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng (2).
• 21 April
o Habib Rizieq Sihab Dilarikan Pendukungnya Secara Paksa. (Tempo Interaktif)
o Menjelang Maghrib, Habib Rizieq menyerahkan diri ke Rumah Tahanan Salemba.
• 8 Mei Habib Muhammad Rizieq mulai diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
• 22 Mei Koordinator lapangan laskar Front Pembela Islam (FPI) Tubagus Sidik bersama sepuluh anggota laskar FPI menganiaya seorang pria di jalan tol, dan mereka ditangkap 23 Mei. (Tempo Interaktif)
• 1 Juli Rizieq menyesal dan berjanji akan menindak anggota FPI yang melanggar hukum negara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (Tempo Interaktif)
• 10 Juli
o Dalam unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jakarta, FPI menolak pembebasan David A Miauw. (Tempo Interaktif)
o FPI mendukung Majalah Tempo dalam melawan Premanisme. (Tempo Interaktif)
• 11 Agustus Majelis hakim memvonis Habib Rizieq dengan hukuman tujuh bulan penjara. (Tempo Interaktif)
• 19 September DPP-FPI bersama Laskar FPI, Ormas Islam dan istri aktivis yang diculik mengadakan aksi di Mabes Polri dengan tema Stop Penculikan.
• 13 Oktober DPP-FPI menyampaikan surat ke DPRD DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta tentang Pelarangan buka bagi Tempat Hiburan selama bulan Ramadhan 1424 H dan seminggu pertama Syawal.
• 19 November Ketua FPI Habib Rizieq bebas. (Tempo Interaktif)
• 18 Desember menurut Ahmad Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal FPI, usai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Front Pembela Islam (FPI) berjanji akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak lagi menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan kelaskaran. Perjuangan lebih ditekankan lewat pembangunan ekonomi, pengembangan pendidikan dan pemberantasan maksiat melalui jalur hukum. (Tempo Interaktif)
• 19 Desember Musyawarah Nasional I Front Pembela Islam berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta yang dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Said Agil Al-Munawar.
Tahun 2004
• 21 Februari Pelantikan Pengurus Dewan Pengurus Pusat - FPI di Gedung Joeang, Jakarta (Tempo Interaktif)
• 22 Agustus DPP-FPI menyatakan sikap untuk Golput terhadap Pemilu Presiden putaran ke-2. (Tempo Interaktif)
• 3 Oktober FPI menyerbu pekarangan Sekolah Sang Timur sambil mengacung-acungkan senjata dan memerintahkan para suster agar menutup gereja dan sekolah Sang Timur. Front Pembela Islam(FPI) menuduh orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara, yang sudah digunakan selama sepuluh tahun.
• 11 Oktober FPI Depok Ancam Razia Tempat Hiburan. (Tempo Interaktif)
• 22 Oktober FPI melakukan pengrusakan kafe dan keributan dengan warga di Kemang
• 24 Oktober Front Pembela Islam melalui Ketua Badan Investigasi Front FPI Alwi meminta maaf kepada Kapolda Metro Jaya bila aksi sweeping yang dilakukannya beberapa waktu lalu dianggap melecehkan aparat hukum. (Tempo Interaktif)
• 25 Oktober Ketua MPR yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nurwahid dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam cara-cara kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) dalam menindak tempat hiburan yang buka selama Bulan Ramadhan (Tempo Interaktif)
• 28 Oktober
o Meski menuai protes dari berbagai kalangan, Front Pembela Islam (FPI) tetap meneruskan aksi sweeping di bulan Ramadhan menurut Sekretaris Jenderal FPI Farid Syafi'i. (Tempo Interaktif)
o Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif meminta aksi-aksi sepihak yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap kafe-kafe di Jakarta dihentikan. Dia menilai, apa yang dilakukan FPI merupakan wewenang pemerintah daerah dan kepolisian. (Tempo Interaktif)
• 23 Desember Sekitar 150 orang anggota Front Pembela Islam terlibat bentrok dengan petugas satuan pengaman JCT (Jakarta International Container Terminal). (Tempo Interaktif)
• 26 Desember Terjadi Bencana Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, FPI segera mengirimkan sukarelawan. Dimana di Aceh ini FPI mendapat nama harum sebagai sukarelawan yang paling bertahan dan bersedia ditugaskan di daerah-daerah yang paling parah, termasuk menjaga kesucian Mesjid Raya Baiturrahman, Aceh. (Tempo Interaktif)
Tahun 2005
• 5 Januari Relawan FPI menemukan Jenazah Kabahumas Polda NAD Kombes Sayed Husain yang meninggal karena bencana Tsunami, Aceh. (Tempo)
• 27 Juni FPI menyerang Kontes Miss Waria di Gedung Sarinah Jakarta
• 5 Agustus FPI dan FUI mengancam akan menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu
• 2 Agustus Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meminta pengelola Taman Kanak-kanak Tunas Pertiwi, di Jalan Raya Bungursari, menghentikan kebaktian sekaligus membongkar bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
• 23 Agustus Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid meminta pimpinan tertinggi Front Pembela Islam (FPI) menghentikan aksi penutupan paksa rumah-rumah peribadatan (gereja) milik jemaat beberapa gereja di Bandung. Pernyataan itu disampaikan Wahid untuk menyikapi penutupan paksa 23 gereja di Bandung, Cimahi, dan Garut yang berlangsung sejak akhir 2002 sampai kasus terakhir penutupan Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung pada 22 Agustus 2005 lalu.
• 5 September, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FPI
• 22 September FPI memaksa agar pemeran foto bertajuk Urban/Culture di Museum Bank Indonesia, Jakarta agar ditutup
• 16 Oktober FPI mengusir Jamaat yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur
• 23 Oktober FPI kembali menghalangi jamaat yang akan melaksanakan kebaktian dan terjadi dorong mendorong, aparat keamanan hanya menyaksikan saja.
• 18 Oktober Anggota Front Pembela Islam (FPI) membawa senjata tajam saat berdemo di Polres Metro Jakarta Barat.
• 19 September FPI diduga di balik penyerbuan Pemukiman Jamaah Ahmadiyah di Kampung Neglasari, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Tahun 2006
• 19 Februari Ratusan massa Front Pembela Islam berunjuk rasa ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dan melakukan kekerasan
• 14 Maret FPI membuat ricuh di Pendopo Kabupaten Sukoharjo
• 12 April FPI menyerang dan merusak Kantor Majalah Playboy
• 20 Mei, anggota FPI menggerebek 11 lokasi yang dinilai sebagai tempat maksiat di Kampung Kresek, Jalan Masjid At-Taqwa Rt 2/6, Jati Sampurna, Pondok Gede
• 21 Mei Dalam aksi mendukung RUU APP, FPI, MMI dan HTI menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon
• 23 Mei FPI, MMI, HTI, dan FUI meminta klarifikasi KH Abdurrahman Wahid dalama forum Dialog Lintas Etnis dan Agama di Purwakarta Jawa Barat, atas pernyataannya yang menghina al-Qur'an sehingga acara berakhir sebelum waktunya. Namun mendadak sejumlah media massa mengabarkan Gus Dur diusir dari forum sehingga memicu kemarahan pendukungnya. Lihat juga: Gus Dur Bantah Diusir Ormas-ormas Islam di Purwakarta
• 25 Mei FPI melakukan perusakan terhadap sejumlah tempat hiburan dan warung minuman di Kampung Kresek, Jatisampurna, Bekasi. Front Pembela Islam (FPI) cabang Bekasi, mengepung kantor Polres Metro Bekasi.
Tahun 2007
• 25 Januari. Ratusan orang anggota FPI, yang dipimpin oleh Habib Rizieq, mendatangi markas Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk meminta dilakukannya investigasi terhadap serangan yang dilakukan Polri di kawasan Tanahruntuh, Poso, Sulawesi Tengah beberapa hari sebelumnya. Kawasan ini telah lama ditengarai sebagai pusat gerakan teror JI yang dilakukan di Kabupaten Poso.
• 29 Maret. Massa FPI yang jumlahnya ratusan orang tiba-tiba menyerang massa Papernas yang rata-rata kaum perempuan di kawasan Dukuh Atas, pukul 11.20 WIB. FPI menuduh bahwa Papernas adalah partai politik yang menganut paham Komunisme.
• 29 April. Massa FPI mendatangi acara pelantikan pengurus Papernas Sukoharjo karena tidak suka dengan partai tersebut yang dituduh beraliran komunis.
• 1 Mei. Aksi peringatan Hari Buruh Internasional May Day 2007, diwarnai ketegangan antar gabungan massa aksi Front Pembela Islam (FPI) dan Front anti Komunis Indonesia (FAKI) dengan massa Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta (ARPY). Ketegangan yang terjadi di depan Museum Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta tersebut karena FPI dan FAKI menuduh gerakan ARPY terkait dengan Partai Persatuan Nasional (Papernas) yang menurut mereka beraliran komunis. Kericuhan hampir memuncak saat seorang massa FAKI menaiki mobil koordinator aksi, dan dengan serta merta menarik baju koordinator ARPY yang saat itu sedang berorasi.
• 9 Mei. Puluhan anggota FPI mendatangi diskotek "Jogja Jogja" dan mengusir orang-orang yang bermaksud mengunjungi tempat hiburan ini. Alasannya, diskotek ini menggelar striptease secara rutin.
• 12 September. FPI merusak rumah tempat berkumpul aliran Wahidiyah, karena menganggap mereka sesat.
• 24 September. Di Ciamis, FPI merusak warung yang buka pada bulan puasa serta memukuli penjual dan pembelinya. Alasannya mereka menjual barang-barang haram (seperti minuman keras) di bulan Ramadan.
• 28 September. FPI Jakarta bentrok dengan polisi yang membubarkan konvoi mereka, sementara di Jawa Tengah FPI menegur seorang warga dengan alasan tidak cukup jelas.
• 29 September. FPI merazia beberapa warung makan di Tasikmalaya.Setiap warung yang kepergok menyiapkan makanan siap saji langsung ditutup. Pemilik warung juga diberikan selebaran berisi imbauan menghormati bulan suci Ramadan. Aksi ini dikawal polisi. [20]
Tahun 2008


Salah seorang korban penyerangan laskar islam.
• 1 Juni. Massa FPI menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak di sekitar Monas. Massa AKK-BB waktu itu sedang berdemo memprotes SKB Ahmadiyah. [21] Tak hanya memukul orang, massa FPI juga merusak mobil-mobil yang terparkir di sekitar lokasi tersebut. [22]
• 24 September. FPI merazia dan merusak sejumlah warung nasi dan pedagang bakso di wilayah Pasar Wetan, Tasikmalaya, karena berjualan makanan pada bulan Ramadan. Aksi ini kemudian dibubarkan polisi. [23]
Tahun 2010
• 30 April Puluhan orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) mendatangi Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat. Sekalipun polisi mencoba menghadang, massa ini tetap menerobos ke hotel, untuk membubarkan Seminar Waria yang sedang berlangsung. Sejumlah gelas dan piring hancur menjadi sasaran amuk massa. Zaenal Abidin, salah seorang pembicara yang juga perwakilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, menjadi sasaran kemarahan massa saat mencoba menjelaskan materi acara. Salah seorang anggota FPI pun memukulnya. Seusai beraksi, massa pun membubarkan diri, sambil memberikan ancaman akan kembali jika acara tetap dilangsungkan.[24]
• 25 Mei FPI mengupayakan untuk membongkar patung tiga mojang di Bekasi secara paksa. [25]
• 28 Mei Saat perayaan waisak dan solat jumat FPI melakukan bongkar patung tatung naga di Pontianak secara paksa.

 
powered by Blogger