Kaum Muslimin di Somalia Ratakan Kuburan yang Tidak Sesuai dengan Syari'at Islam

Kaum muslimin di Kota Kismoyo di Selatan Somalia melakukan gotong royong untuk meratakan kuburan yang dianggap menyelisihi syari'at Islam. Kuburan itu diratakan hingga tingginya sama dengan tanah dan tidak lagi menyelisihi syari'at Islam. Mayoritas kuburan yang diratakan itu adalah miliknya kaum Syi'ah Itsna 'Asyariyah. Kuburan mereka diratakan karena diatas kuburannya dibangun bangunan yang hal itu dianggap menyelisihi syari'at Islam dalam pembangunannya. Sedikitnya ada 94 kuburan milik mereka yang diratakan.

"Kebanyakan kuburan yang kami ratakan adalah miliknya kaum Syi'ah, karena kuburan mereka dibangun dengan cara-cara yang menyelisihi syari'at Islam," kata Syaikh Sa'id Abdullah sebagaimana dikutip oleh situs Aljazeera.

Diratakannya kuburan mereka, Selain karena menyelisihi syari'at Islam tapi juga karena dijadikan sebagai tempat meminta barokah dan banyak diantara mereka yang meletakkan air beberapa malam di kubur itu lalu mereka mengambilnya untuk dijadikan sebagai obat.

Selain meratakan kuburan yang di atasnya dibangun bangunan, kaum muslimin di kota itu juga memindahkan kuburan yang berada di dalam masjid bila kuburan itu ada setelah dibangunnya masjid. Tapi, bila kuburan itu dibangun terlebih dahulu daripada masjidnya, maka masjidnya yang mereka ratakan karena yang demikian itulah yang sesuai dengan tuntunan syari'at Islam.

"Kami juga mengeluarkan kuburan yang dibangun di dalam masjid, dan kami juga menghancurkan masjid yang dibangun di atas kuburan karena hal itu menyelisihi syari'at Islam," katanya.

Perataan kubur dan memindahkan kuburan yang ada di dalam masjid itu untuk mencegah terjadinya perbuatan syirik yang dilakukan oleh masyarakat awam, karena pada hakekatnya orang yang telah mati tidak dapat memberi manfaat ataupun sebaliknya

No Response to "Kaum Muslimin di Somalia Ratakan Kuburan yang Tidak Sesuai dengan Syari'at Islam"

Posting Komentar

 
powered by Blogger